SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Azhari Cage, Senator asal Aceh, kembali mengangkat persoalan serius yang telah meresahkan masyarakat Aceh, khususnya terkait dengan banjir yang sering melanda Aceh Utara. Dalam Sidang Paripurna DPD RI yang digelar pada Selasa (15/4/2025), Azhari menyampaikan bahwa banjir yang kerap terjadi di Aceh Utara telah menjadi masalah besar yang perlu segera ditangani.
Banjir yang berulang setiap tahun ini tidak hanya merusak infrastruktur, tetapi juga menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat, dengan ribuan orang terpaksa mengungsi. Hal ini semakin memperburuk kondisi sosial-ekonomi di wilayah tersebut. Azhari Cage mengingatkan bahwa permasalahan ini harus segera diatasi dengan serius.
“Banjir yang terjadi tiga hingga empat kali dalam setahun ini sudah menjadi masalah besar bagi masyarakat Aceh Utara. Kami membutuhkan perhatian dari pemerintah pusat untuk mengatasi masalah ini,” kata Azhari Cage di hadapan anggota DPD RI.
Pada Januari 2023, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat bahwa banjir mengakibatkan 2.311 warga mengungsi, dengan ketinggian air yang mencapai tiga meter di beberapa wilayah. Begitu juga pada Desember 2023, banjir melanda 11 kecamatan dan 101 gampong, memaksa lebih dari 5.500 orang mengungsi dan mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.
“Kerugian yang dialami masyarakat sangat besar. Oleh karena itu, kami sangat berharap agar pemerintah pusat dapat segera memberi perhatian lebih untuk menangani banjir yang sering berulang ini,” tambah Azhari Cage.
Sebagai solusi, Azhari Cage mengusulkan beberapa langkah konkret yang dapat diambil, di antaranya pengerukan aliran Krueng Keureuto, yang selama ini sering meluap, serta pembangunan dan pemasangan tanggul tebing di sepanjang aliran sungai tersebut. Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir yang sering terjadi, khususnya di Ibukota Kabupaten Aceh Utara, Lhoksukon.
“Normalisasi Krueng Keureuto dan pemasangan tanggul tebing bisa menjadi langkah antisipasi yang sangat penting untuk melindungi Lhoksukon dari dampak banjir yang lebih besar,” jelas Azhari Cage.
Pernyataan yang disampaikan oleh Azhari Cage mendapatkan apresiasi positif dari sejumlah senator yang hadir dalam sidang, yang menilai bahwa masalah banjir di Aceh Utara harus mendapat perhatian lebih dari pihak pemerintah pusat.
Keharusan Penanganan Banjir Secara Serius
Banjir yang terus terjadi mengancam kehidupan warga serta mengganggu aktivitas ekonomi di Aceh Utara. Jika dibiarkan tanpa penanganan serius, bukan tidak mungkin kerugian yang lebih besar akan terus terjadi di masa depan. Oleh karena itu, langkah-langkah yang diusulkan oleh Azhari Cage diharapkan dapat segera diwujudkan.
“Kami berharap agar apa yang kami sampaikan ini tidak hanya menjadi diskusi di sidang, tetapi segera ada tindakan nyata dari pemerintah pusat agar warga Aceh Utara bisa hidup lebih aman dan nyaman,” tutup Azhari Cage.
Dengan adanya perhatian dan tindakan yang tepat, diharapkan masalah banjir yang terus berulang di Aceh Utara dapat segera diatasi, dan masyarakat dapat terbebas dari kerugian yang ditimbulkan akibat bencana tersebut.
(Anton)