SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Puluhan prajurit Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) mengasah kemampuannya dalam bidang Isyarat semaphore dan Telegrafis di Lapangan apel Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/8/2016)
Komandan Detasemen Markas (Denma) Kolinlamil Letkol Laut (P) Dewa Gede Bagus Oka, S.E. mengatakan bahwa Lattek prosedur komunikasi di kapal perang melalui isyarat semaphore dan telegrafis tersebut dilaksanakan agar para prajurit dapat terus meningkatkan kemampuannya terutama prajurit KRI selain juga sebagai prajurit matra laut tentu harus menguasai komunikasi isyarat ini.
“Latihan ini penting, sebagai bentuk mengasah pengetahuan dan kemampuan para prajurit baik yang di KRI maupun dipendirat,” jelasnya
Semaphore lanjutnya, merupakan alat komunikasi jenis visual jarak pendek yang digunakan hampir seluruh personil di dunia baik di kalangan sipil maupun militer. Karena jarak pendek setiap pengirim dan penerima tidak terhalang dalam penglihatan, pengiriman bisa menggunakan bendera atau dengan sarung tangan.
Menurutnya, pengiriman sandi melalui bendera semaphore yang dilaksanakan TNI AL pada umumnya menggunakan dua bendera yang masing-masing bendera berukuran 45 cm x 45 cm. Bentuk bendera persegi merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna.
Untuk warna yang digunakan lanjutnya, sebenarnya bisa bermacam-macam, namun yang lazim digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana letak warna merah selalu berada dekat tangkai bendera.
Agar pengiriman dan penerimaan berjalan lancar, dalam pengiriman sandi melalui semapohore terdapat kode-kode tertentu yang sudah menjadi kesepakatan, misalnya sinyal “J” berarti berita akan dikirim dalam bentuk huruf, “K” siap menerima berita, “U-R” berita siap dimulai, “R” dapat diterima dengan baik, “A-R” berita selesai dan lain sebagainya.(EKJ)