SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Pendiri Merial Institute dan Aktivis Milenial, Arief Rosyid Hasan, meluncurkan buku terbarunya yang bertajuk “BUMN Berakhlak: Pesan Kepemimpinan Erick Thohir” di Jakarta, Sabtu (30/5/2020). Buku yang menandai usia ke-50 tahun Erick Thohir ini, merangkum nilai nilai kepemimpinan Erick Thohir yang dianggap Iayak untuk dibagikan kepada generasi muda Indonesia.
Buku ini dieditori oleh Eko Arisandi, dan Muhammad Farid Salman aI Farisi serta Ais al Jum’ah sebagai penyelaras aksara, mencoba menggambarkan kepada pembacanya untuk ‘Bercermin dari sosok Erick’, memasuki usianya ke 50 tahun ini.
“Saya ingin menyampaikan bahwa bangsa kita tak kekurangan orang baik. Saya berkeyakinan, semangat berbuat baik harus diangkat ke permukaan, agar tidak tenggelam dengan godaan berbuat buruk yang kian menggejala,” kata Arief Rosyid.
Sekaligus, buku ini menyajikan kisah perjalanan Arief Rosyid kala berinteraksi dengan Erick Thohir, sebelum menjadi Ketua TKN Jokowi Ma’ruf Amin maupun sebagai Menteri BUMN.
Arief mengatakan, dalam beberapa kali berkolaborasi dalam sejumlah event dan gerakan kepemudaan. Dia telah berkomitmen untuk mengabadikan gaya kepemimpinan ala Erick Thohir dalam sebuah tulisannya.
Di buku ketiga belas Arief ini, disebutkan bahwa mereka secara intensif bekerjasama saat perhelatan Milenial Fest perdana. Perhelatan yang diinisiasi oleh Arief melalui Aktivis Milenial dalam acara MilenialFest yang mengangkat tema “Layani Generasi Kita” pada 28 Oktober 2018 lalu. Dimana saat itu Erick Thohir hadir bersama Sandiaga Uno, Bahlil Lahadalia, Ridwan Kamil, Maruarar Sirait, Awkarin, serta tokoh tokoh muda lainnya sebagai narasumber.
“Tulisan tulisan dalam buku ini, secara khusus memotret sosok Erick Thohir dengan ‘kejutan kejutan’ yang dilakukannya, khususnya sejak dilantik menjadi menteri. Saya melihat, ia menunjukkan kapasitasnya sebagai seorang profesional. Dia membuktikan apa yang sering disampaikannya bahwa jika mendapat amanah di manapun akan fight habis habisan,” ungkap Arief.
Buku 4 bab tersebut pun mengulas terkait akhlak, team work, dan loyalitas dalam kepemimpinan ala Erick Thohir. Ada puluhan cerita yang dibagi ke beberapa bab. Cerita yang disajikan oleh Arief kala ia bekerjasama Iangsung baik sebagai teman maupun kini sebagai pimpinannya di Kementerian BUMN. Salah satu fokus tulisan ialah tentang teori “BUMN Berakhlak“.
“Ada setumpuk cerita kepemimpinan yang bisa kita contoh dari beliau, semoga buku ini dapat menjadi sumbangsih kami bagi anak muda yang selalu ingin berbuat,” ujar Arief.
Kata pengantar buku ini diberikan kepada peneliti ekonomi politik yang juga penulis beberapa buku kepemimpinan Fachry Ali. Dalam perspektif Fachry mengungkapkan bahwa Erick Thohir adalah sosok yang “mengejutkan”. Pandangannya atas pengelolaan BUMN bertolak belakang dengan kekhawatiran orang akan rekam jejaknya dalam dunia usaha di luar negara. Kepemimpinannya jauh dari semangat pasar, Erick Thohir justru berbicara tentang keseimbangan antara Iaba dan fungsi sosia| BUMN.
Dan sebagai Menteri BUMN, posisi Erick Thohir menjadi sangat strategis bagi kaum milenial. Masa depan BUMN akan menjadi sangat terbantu dengan pengintegrasian kekuatan kekuatan yang berada di dalam generasi milenial ini ke dalam pengelolaan BUMN. Dalam arti kata Iain, karena kaum milenial adalah masa depan bangsa, maka simbiosis produktif antara BUMN dan kaum milenial turut menentukan masa depan bangsa secara signiflkan, tulis Fachry.
“Di sini, sebagai Menteri BUMN, Erick bahkan menyebut beberapa BUMN seperti Bulog, PLN dan Pertamina-tak seharusnya hanya mengejar Iaba” ujarnya,.
Dalam pengantarnya Fachry Ali juga mengungkapkan Erick Thohir dapat menjadi contoh anak muda Indonesia tentang sosok yang mampu mengembangkan diri, bahkan ekspansif dalam dunia usaha pasca Orde Baru. Erick Thohir adalah anugerah bagi generasi milenial. Mungkin tanpa disadari, generasi milenial memperoleh “contoh” bagaimana seorang muda mampu berkarya.
(tjo; foto ist