SUARAINDONEWS.COM, Kalimantan – Anggota DPR RI Agustiar Sabran meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah dan pemda se-kabupaten/kota di provinsi itu agar mewaspadai terjadinya bencana banjir yang kapan saja bisa melanda di daerah setempat.
“Kalteng sudah memasuki musim hujan jadi waspadai bencana seperti banjir dan angin puting beliung, yang bisa saja terjadi dan menimpa pemukiman warga. Maka dari itu pemerintah setempat harus mengantisipasinya,” kata Anggota Komisi III DPR RI itu di Palangka Raya, Rabu (8/11/2023).
Agustiar Sabran mengatakan memang saat ini belum ada daerah di provinsi itu yang terendam banjir, namun tidak ada salahnya pemda menyiapkan segala hal untuk mengantisipasi.
Karena banjir yang terjadi di Kalteng dan bisa merendam ribuan rumah masyarakat, kata dia, bakal mengganggu aktivitas warga dan roda perekonomian.
“Yang terpenting jangan sampai mata pencaharian masyarakat terganggu, salah satunya distribusi barang bahan pokok dari provinsi lain harus tetap bisa dipasok dari daerah lain, karena ada beberapa titik ruas jalan yang putus terendam banjir, luapan sungai yang ada di Kalteng,” bebernya.
Agustiar Sabran yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng itu menegaskan selain menganggarkan untuk penanganan bencana tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di daerah setempat juga harus memetakan atau mitigasi mana saja wilayah yang menjadi langganan banjir.
Apabila benar terjadi banjir, lanjutnya, maka apa saja yang dilakukan harus benar-benar dipersiapkan sehingga ketika bencana tersebut melanda masyarakat langsung dapat ditangani dengan baik.
“Saya yakin instansi terkait mengetahui tupoksinya dan bagaimana cara bergerak cepat dalam menangani persoalan tersebut,” ungkap Agustiar Sabran.
Berkaca beberapa tahun lalu, kata dia, bencana banjir di Kalteng terjadi di sejumlah daerah seperti Kabupaten Kotawaringin Timur, Kota Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Pulang Pisau, dan Kabupaten Katingan. Sedangkan saat ini sejumlah daerah setempat belum ada terjadi banjir dan pemerintah setempat juga sudah mitigasi terkait hal tersebut.(ANT/Akhirudin)