SUARAINDONEWS.COM, Banda Aceh – Anggota Komisi III DPR-RI M Nasir Djamil meminta Pemerintah Pusat memberikan perhatian terkait gelombang kedatangan imigran Rohingya di Aceh dalam kurun waktu dua pekan terakhir ini.
“Permasalahan pengungsi Rohingya yang terus berdatangan di beberapa titik pesisir Aceh seperti Sigli, Aceh Utara, Bireuen. Pemerintah harus serius dalam menangani permasalahan Rohingya ini,” kata M Nasir Djamil dalam keterangannya yang diterima di Banda Aceh, Rabu.
Pernyataan tersebut juga telah disampaikan M Nasir Djamil dalam rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Kemenkumham RI di Komplek Parlemen, Jakarta.
Nasir menyampaikan, masyarakat Aceh sudah mulai gamang dalam menghadapi permasalahan pengungsi Rohingya tersebut.
Dulunya, masyarakat Aceh pernah menerima pengungsi Rohingya dengan tangan terbuka, tetapi kini masyarakat menilai ada sesuatu yang ganjil dan banyak hal yang tidak diinginkan terjadi hingga menyeret beberapa warga Aceh terlibat dalam kasus perdagangan manusia.
Karena itu, anggota DPR asal Aceh ini meminta melalui Menkumham Yasonna Laoly untuk bisa menyampaikan perihal Rohingya di Aceh tersebut kepada Pemerintah.
“Kiranya penolakan kedatangan Rohingya di Aceh bisa menemukan solusi yang lebih baik seperti memindahkan para pengungsi tersebut ke tempat yang memungkinkan dan aman,” ujarnya.
Nasir juga menuturkan, Kemenkumham dapat menegur pihak organisasi kemanusian seperti IOM dan UNHCR yang bertugas di Aceh dalam penanganan pengungsi Rohingya, sekiranya lebih serius membantu permasalahan migrasi ini dan bantuan kemanusiaan lainnya.
“Bukan masyarakat Aceh tidak menerima, melainkan tolong kepada pemerintah serius dalam menangani permasalahan Rohingya secepatnya bisa dipindahkan saja,” ujar Nasir Djamil.
Untuk diketahui, dalam kurun waktu dua pekan terakhir, Aceh sudah didatangi enam gelombang pengungsi Rohingya. Tiga kapal di wilayah Kabupaten Pidie, satu di Bireuen dan satu di Aceh Timur, dan hari ini di Sabang.
Pertama pada Selasa (14/11) di pesisir pantai Gampong Blang Raya Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie 200 orang, enam diantaranya melarikan diri.
Sehari setelahnya, Rabu (15/1), sebanyak 147 imigran Rohingya kembali mendarat di kawasan pantai Beurandeh Kecamatan Batee Kabupaten Pidie.
Kemudian, pada Minggu (19/11) imigran Rohingya kembali mendarat di dua lokasi berbeda, yakni 220 orang pesisir Gampong Kulee Kecamatan Batee Kabupaten Pidie. Lalu, sebanyak 249 orang di wilayah Lapang Barat Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen.
Tak hanya itu, di hari yang sama, sebanyak 36 imigran Rohingya juga ditemukan berada dalam sebuah truk di wilayah Kabupaten Aceh Timur, mereka sudah diamankan.
Lagi-lagi, hari ini sebanyak 219 pengungsi Rohingya kembali mendarat di Aceh. Lokasi pilihan gelombang keenam ini di pesisir Ujong Kareung Kecamatan Sukajaya Kota Sabang.
(ANT/AM)