SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Pameran seni bertajuk “Playful Bites” resmi digelar di Dialogue Kemang Artspace, Kemang, Jakarta Selatan. Acara ini menampilkan karya unik seniman Mulyana, atau yang akrab disapa Mang Moel, yang dikenal lewat eksplorasi artistik menggunakan teknik rajut dan benang warna-warni.
Pameran ini berlangsung mulai 1 Oktober hingga 31 Desember 2025, menghadirkan instalasi dan karya rajutan yang memadukan unsur budaya, permainan visual, serta simbol makanan khas Nusantara.
Perpaduan Seni, Rasa, dan Imajinasi
Dalam pameran ini, Mulyana mengangkat konsep “Food Monster Project” — karya yang menggambarkan hubungan antara manusia, budaya makan, dan ekspresi emosi. Lewat seri Playful Bites, pengunjung diajak menelusuri dunia penuh warna berisi 41 karya rajutan berbentuk jajanan tradisional seperti kue lumpur, lemper, getuk lindri, apem, dan kue lapis.
Karya tersebut dikemas dengan gaya modern melalui medium rajutan akrilik, disusun dalam komposisi menyerupai etalase makanan dan gerobak angkringan. Beberapa di antaranya bahkan dilengkapi figur monster lucu sebagai metafora nafsu, kegembiraan, dan nostalgia terhadap makanan.
“Saya ingin menggambarkan bagaimana makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang kenangan dan hubungan emosional manusia dengan kebahagiaan,” ujar Mulyana dalam keterangan resminya.
Inspirasi dari Pengalaman dan Budaya
Menurut Mulyana, ide Playful Bites muncul saat masa karantina pandemi di Korea Selatan. Saat itu, makanan menjadi satu-satunya bentuk hiburan dan refleksi diri. Dari sanalah ia mulai bereksperimen dengan bentuk dan tekstur rajutan yang menyerupai makanan.
Pameran ini juga menampilkan instalasi berskala besar bertajuk “Monster Mie”, yang terinspirasi dari budaya kuliner Jepang dan Indonesia. Karya tersebut memperlihatkan benang-benang rajutan yang menjuntai, menyerupai mie raksasa, dengan karakter “monster” yang seolah muncul dari dalamnya.
Kolaborasi dan Makna Sosial
Mulyana, yang dikenal aktif berkolaborasi lintas disiplin, menyebut tahun 2025 sebagai “tahun kolaborasi.” Ia bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari seniman keramik hingga produsen mainan LEGO untuk menggabungkan seni rajut dengan media lain.
“Saya percaya kolaborasi adalah cara untuk memperluas makna seni. Melalui proyek ini, saya ingin menegaskan bahwa kehangatan, empati, dan permainan dapat menjadi bahasa universal dalam seni,” ungkapnya.
Menjadi Ruang Apresiasi Publik
Pameran Playful Bites menjadi bagian dari agenda tahunan Dia.Lo.Gue Artspace, sebuah ruang seni yang aktif memfasilitasi seniman muda dan eksperimental di Indonesia. Tempat ini juga dikenal sebagai wadah kolaborasi antara seniman, desainer, dan masyarakat luas.
Pameran terbuka untuk umum setiap hari, pukul 11.00 hingga 20.00 WIB, di Dia.Lo.Gue Artspace, Jl. Kemang Selatan 99A, Jakarta Selatan.
Misi dan Harapan
Melalui Playful Bites, Mulyana berharap seni dapat menjadi sarana untuk mengajak masyarakat lebih dekat pada nilai-nilai budaya, kesadaran ekologis, dan kebahagiaan sederhana.
“Saya ingin mengajak orang untuk bermain lagi — menikmati hidup dengan cara yang lebih lembut dan penuh warna,” katanya.
Pameran ini juga menjadi bukti bahwa karya seni lokal memiliki potensi besar untuk tampil di kancah internasional tanpa kehilangan akar budayanya.
(Anton)