SUARAINDONEWS.COM, Kairo – Hubungan dagang antara Indonesia dan Mesir terus menunjukkan perkembangan positif dalam tiga tahun terakhir. Sejumlah produk asal Indonesia kini menjadi primadona di pasar Mesir, mencakup sektor pangan, otomotif, hingga komoditas perkebunan.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI dan laporan Atase Perdagangan KBRI Kairo, terdapat 10 produk asal Indonesia yang paling laku di pasar Mesir, yakni minyak sawit dan turunannya, kopi, ban kendaraan, pelek mobil, rempah-rempah, makanan dan minuman olahan, kertas dan pulp, minyak kelapa, tekstil, serta suku cadang otomotif.
Kopi dan Ban Mobil Jadi Primadona Ekspor
Dari daftar tersebut, kopi dan ban kendaraan menjadi dua komoditas unggulan yang mendominasi pasar Mesir.
Kopi robusta Indonesia saat ini menguasai lebih dari 40 persen pangsa pasar kopi impor di Mesir, menyaingi produk serupa dari Brasil dan Vietnam.
Sementara itu, ban dan pelek produksi dalam negeri seperti merek Accelera dan BSA telah dikenal luas di sektor otomotif Mesir sejak dua dekade terakhir. Produk-produk ini banyak digunakan untuk kendaraan niaga maupun pribadi karena dikenal tangguh dan berkualitas tinggi.
Nilai Ekspor Terus Naik Sejak 2023
Kementerian Perdagangan mencatat peningkatan ekspor Indonesia ke Mesir secara signifikan dalam kurun waktu 2023 hingga 2025.
Lonjakan ini tidak lepas dari peran aktif pemerintah dalam memperkuat kerja sama ekonomi bilateral, termasuk melalui forum dagang seperti Trade Expo Indonesia (TEI) dan Intra-African Trade Fair di Kairo.
Produk Indonesia sebagian besar masuk ke Mesir melalui Pelabuhan Alexandria dan Port Said, kemudian didistribusikan ke berbagai kota besar seperti Kairo, Giza, dan Alexandria.
Diminati karena Kualitas dan Sertifikasi Halal
Produk Indonesia dikenal unggul karena kualitas yang baik, harga kompetitif, dan sertifikasi halal yang sesuai dengan kebutuhan pasar Mesir.
Selain itu, karakter rasa kopi dan bumbu Indonesia dinilai cocok dengan selera masyarakat setempat.
“Produk asal Indonesia dinilai memiliki standar internasional dan harga yang bersaing, sehingga banyak diminati importir Mesir,” ujar Atase Perdagangan KBRI Kairo dalam keterangan resmi.
Strategi Pemerintah Dorong Penetrasi Pasar
Untuk memperluas pangsa pasar, pemerintah Indonesia menjalankan berbagai strategi, di antaranya:
- Promosi dagang terpadu melalui pameran internasional dan business matching.
- Penguatan diplomasi ekonomi antar-kamar dagang (KADIN dan Egyptian Chamber of Commerce).
- Pendirian hub logistik di Zona Ekonomi Terusan Suez guna mempercepat distribusi produk ke kawasan Afrika Utara dan Timur Tengah.
Selain itu, para pelaku usaha nasional juga menyesuaikan kemasan dan strategi pemasaran untuk memenuhi preferensi konsumen Mesir.
Tantangan dan Peluang Baru
Mesir kini menjadi salah satu mitra dagang strategis Indonesia di kawasan Afrika Utara.
Namun, tantangan seperti biaya logistik tinggi, regulasi impor yang ketat, dan persaingan dari negara lain masih perlu diantisipasi.
Meski demikian, peluang terus terbuka lebar seiring meningkatnya permintaan produk halal, bumbu tropis, dan otomotif di pasar Mesir.
Fakta Singkat Ekspor Indonesia ke Mesir
- Jumlah produk unggulan: 10 kategori utama
- Pangsa kopi Indonesia: ±41,45% dari total impor kopi Mesir
- Pasar utama: Kairo, Alexandria, Giza
- Periode peningkatan tertinggi: 2023–2025
- Dukungan strategis: Hub logistik di Zona Ekonomi Terusan Suez
Dengan potensi pasar yang terus berkembang, produk-produk Indonesia — mulai dari kopi, rempah, hingga komponen otomotif — diyakini akan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu mitra dagang utama Mesir di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.
(Anton)