SUARAINDONEWS.COM, Jakarta — Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen PPMI), Christina Aryani, memberikan sejumlah pesan penting dalam acara pelepasan 399 calon pekerja migran Indonesia yang akan berangkat ke Korea Selatan. Acara ini bertepatan dengan Hari Pahlawan, memberikan momen yang sangat berarti bagi calon pekerja migran dan keluarga mereka.
Pelepasan ini dilakukan sebagai langkah pemerintah dalam memastikan kesiapan para pekerja migran, mengingat keberangkatan mereka membawa harapan besar untuk kehidupan yang lebih baik dan membawa devisa untuk Indonesia. Dalam acara tersebut, Christina Aryani menekankan beberapa poin penting yang perlu dipahami oleh para pekerja migran sebelum mereka memulai perjalanan ke negara tujuan.
- Pentingnya Kesempatan Kerja di Luar Negeri
Christina Aryani mengingatkan calon pekerja migran untuk bersyukur atas kesempatan yang telah mereka dapatkan. Persaingan ketat dan proses seleksi yang panjang menunjukkan bahwa kesempatan ini sangat berharga. Christina berharap para pekerja memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dan keluarga.
“Ini adalah kesempatan langka yang tidak semua orang bisa dapatkan. Jadikan pengalaman ini sebagai titik balik untuk masa depan yang lebih baik, baik dari segi penghasilan maupun kemampuan kerja kalian,” ujar Christina.
- Memahami dan Mengikuti Etos Kerja di Korea
Bekerja di Korea Selatan berarti harus siap menghadapi budaya dan etos kerja yang berbeda. Christina mengingatkan bahwa adaptasi budaya dan kerja sangat penting untuk dapat bekerja secara produktif. Dia mendorong para pekerja untuk memperhatikan etika dan norma di tempat kerja mereka.
“Kalian akan bertemu dengan budaya kerja yang mungkin baru, dan ini adalah peluang belajar yang berharga. Amati manajer dan rekan kerja, serta jadikan mereka inspirasi dalam bekerja keras,” ungkap Christina.
- Mengatur Keuangan Secara Bijak
Christina mengingatkan para pekerja migran untuk mengelola penghasilan mereka dengan bijak. Gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan di Indonesia harus digunakan dengan hati-hati, memenuhi kebutuhan sehari-hari, membantu keluarga di rumah, dan disisihkan untuk ditabung. Christina berharap agar pekerja memiliki simpanan yang cukup setelah kontrak berakhir sehingga mereka bisa memulai usaha atau kegiatan produktif lainnya.
“Gaji yang kalian dapatkan adalah peluang untuk mengubah kehidupan. Jangan habiskan semuanya, bijaksanalah dalam menggunakan penghasilan kalian,” pesannya.
- Patuhi Aturan Hukum di Negara Tujuan
Christina juga mengingatkan agar para pekerja migran selalu mematuhi peraturan di Korea Selatan. Beberapa pelanggaran kecil seperti mengemudi tanpa izin dapat berakibat serius dan memengaruhi status pekerjaan mereka. Pemerintah ingin memastikan bahwa seluruh pekerja migran memahami dan mengikuti hukum yang berlaku.
“Pelanggaran kecil bisa berdampak besar. Ikuti aturan yang ada agar kalian bisa bekerja dengan aman dan lancar,” ujar Christina dengan tegas.
- Pendaftaran di Aplikasi Peduli WNI
Para pekerja migran diwajibkan untuk mendaftarkan diri melalui aplikasi Peduli WNI setibanya di Korea Selatan. Ini penting untuk memudahkan pemerintah memantau keberadaan dan kondisi para pekerja jika sewaktu-waktu membutuhkan bantuan atau perlindungan. Dengan begitu, pemerintah dapat merespons situasi darurat dengan cepat.
- Manfaatkan Kesempatan Belajar
Christina juga mendorong para pekerja migran untuk memanfaatkan kesempatan selama di Korea untuk terus belajar. Salah satu program yang disarankan adalah pendidikan jarak jauh melalui Universitas Terbuka. Pendidikan ini diharapkan dapat menambah keterampilan pekerja migran yang nantinya akan bermanfaat untuk masa depan.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Manfaatkan kesempatan ini untuk belajar sebanyak-banyaknya, baik keterampilan kerja maupun pendidikan formal,” ujarnya.
- Komitmen Pemerintah dalam Perlindungan dan Pembukaan Pasar Kerja
Christina menyampaikan bahwa pemerintah terus bekerja keras untuk melindungi pekerja migran Indonesia. Pemerintah juga berupaya memperluas peluang kerja di luar negeri, khususnya di negara-negara yang memiliki sistem perlindungan tenaga kerja yang baik. Kerja sama lintas kementerian dan perwakilan di luar negeri terus ditingkatkan untuk memberikan perlindungan menyeluruh bagi para pekerja migran.
“Kami selalu berupaya menciptakan peluang lebih luas bagi para pekerja Indonesia agar dapat meraih penghidupan yang layak di luar negeri,” tambah Christina.
Harapan Besar: Jadilah “Pahlawan Devisa”
Sebagai penutup, Christina Aryani berharap para pekerja migran dapat menjadi “pahlawan devisa” yang membawa kebanggaan bagi keluarga dan bangsa. Pekerjaan mereka di luar negeri membawa devisa bagi Indonesia, dan pengalaman serta keterampilan yang mereka peroleh bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang di tanah air.
“Bekerjalah dengan baik, jaga diri kalian, dan jadilah pahlawan bagi keluarga serta negara. Nama Indonesia ada di pundak kalian. Semoga pengalaman ini menjadi batu loncatan untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Christina dalam pesannya.
Kesimpulan
Menjadi pekerja migran adalah perjalanan yang penuh tantangan, tetapi juga penuh peluang. Dengan persiapan matang dan pemahaman yang kuat tentang aturan di negara tujuan, diharapkan mereka mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Panduan dan arahan dari Wamen PPMI ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi para pekerja migran untuk sukses di negara lain, serta membawa perubahan positif bagi keluarga dan masyarakat sekitar setelah mereka kembali ke tanah air.
(ANTON)