SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Dumai, Kali ini bukan soal kursi jabatan, melainkan soal “jualan” wisata. Wakil Wali Kota Dumai, Sugiyarto, terang-terangan minta bantuan ke Anggota DPR RI Hendry Munief untuk dongkrak sektor pariwisata yang katanya… masih butuh sentuhan.*
Dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema Strategi Pemasaran Pariwisata Nusantara melalui Digital Marketing yang digelar Minggu (11/05/2025), Sugiyarto memanfaatkan momen buat “kode keras” ke Hendry Munief, anggota Komisi VII DPR RI dari Dapil Riau I, supaya serius bantu Dumai, terutama soal promosi wisata dan pengembangan ekonomi kreatif.
“Mitra beliau itu strategis banget. Ada Kementerian Pariwisata, Kementerian UMKM, Kementerian Perindustrian, sampai Badan Ekonomi Kreatif. Kita butuh itu semua buat bangun Dumai. Jadi kita berharap Ustadz Hendry bisa bantu,” ujar Sugiyarto yang terdengar seperti lagi pitching startup ke investor.
Bukan cuma Hendry yang hadir, acara itu juga dihadiri dua nama beken lokal: Rudi Hartono (DPRD Dumai) dan Abdul Kasim (DPRD Riau). Jadi, lengkap sudah timnya—tinggal action.
Hendry: “Gas Kalau Ini untuk Rakyat”
Mendapat “kode keras” dari eksekutif lokal, Hendry Munief nggak tinggal diam. Dia langsung lempar janji manis berbalut harapan—dengan bumbu religius khas politisi era now.
“Kita akan kolaborasi bangun Dumai. Semua peluang yang ada akan kita maksimalkan. Bukan cuma wisata, semua sektor akan kita sentuh. InsyaAllah,” kata Hendry, sambil tersenyum penuh makna ala politisi menjelang tahun politik.
Menurutnya, Dumai bukan cuma kota transit atau kota industri yang sibuk dengan truk-truk sawit dan tangki minyak. Ada potensi besar yang belum terangkat, tinggal kemauan buat mengemas dan menjualnya dengan cara yang lebih kekinian.
“Kita semua ini duta pariwisata Riau. Tiap lihat potensi wisata, angkat di media sosial masing-masing. Biar teman-teman medsos tahu kalau Riau tuh keren,” tambah Hendry, seperti lagi kasih wejangan ke pasukan influencer.
Dumai Butuh “Makeover” ala Netizen
Fakta pahitnya, pariwisata Dumai belum punya daya tarik nasional, apalagi viral. Padahal, menurut para pejabat ini, potensi lokal sebenarnya besar—cuma masalahnya satu: nggak kekinian dan nggak naik ke permukaan.
Sekarang, tantangannya bukan lagi soal bikin brosur atau baliho, tapi soal main di arena digital—tempat Gen Z dan netizen nongkrong tiap hari. Itulah kenapa acara ini digelar dengan topik digital marketing sebagai strategi.
Jadi, kalau ke depan kamu lihat pantai-pantai di Dumai tiba-tiba masuk FYP atau trending di Instagram Reels, bisa jadi inilah momen awalnya. Kota minyak ini mungkin akan mulai mengepakkan sayapnya ke dunia pariwisata. Atau… ya tetap jadi tempat truk-truk lewat doang.
Kita tunggu saja siapa yang lebih dulu upload konten wisata Dumai: pejabat, selebgram, atau kamu.
(Anton)