SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung, menyoroti depresiasi nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS yang terus merosot, mencapai Rp 16.257,89 per 1 Dolar AS menurut data Bank Indonesia per Minggu (21/4/2024). Menyikapi hal ini, Menteri BUMN, Erick Tohir, telah meminta agar semua BUMN mengantisipasi gejolak ekonomi yang merupakan dampak dari konflik global.
Martin Manurung menilai bahwa saat ini yang paling penting adalah melakukan diplomasi ekonomi. Dia menekankan bahwa menteri terkait, baik di bidang ekonomi maupun luar negeri, harus aktif dalam melakukan diplomasi ekonomi dengan berbagai negara mitra dagang Indonesia.
Baginya, solusi terhadap depresiasi rupiah bukanlah dengan menumpuk atau memborong dolar. Dia juga menegaskan bahwa tanggung jawab menstabilkan rupiah ada pada Bank Indonesia, bukan pada BUMN. Martin mengingatkan bahwa jika nilai tukar dolar terus naik, hal tersebut akan berdampak negatif pada kondisi keuangan BUMN yang membeli bahan baku dengan menggunakan dolar.
Martin juga menyatakan bahwa pemerintah perlu segera aktif dalam melakukan diplomasi ekonomi, dengan Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan kementerian terkait. Dia menyarankan agar hubungan dagang dapat menggunakan metode seperti hedging atau menggunakan mata uang lain yang diterima oleh kedua belah pihak.
Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir, telah memberi arahan kepada BUMN untuk mengoptimalkan pembelian dolar AS. Dia menekankan bahwa setiap perusahaan harus memiliki strategi yang bijaksana dan sesuai prioritas dalam membeli dolar, tergantung pada situasi keuangan dan operasional perusahaan masing-masing.
(ANTON)