SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Mau berangkat haji tanpa antre panjang? Hati-hati, bisa jadi bukan mabrur yang kamu dapat, tapi malah jadi tamu kehormatan di kantor imigrasi Arab Saudi. Wakil Ketua Komite III DPD RI, Erni Daryanti, akhirnya angkat suara soal makin banyaknya warga Indonesia yang tergoda rayuan manis ala oknum travel nakal.
Modusnya klasik: janji berangkat haji tanpa daftar tunggu lewat jalur cepat, dengan visa yang bukan buat haji—mulai dari visa ziarah, visa bisnis, bahkan visa pekerja. Pokoknya apa aja, asal bisa nempel di paspor. Padahal yang ditempel bukan tiket ke Tanah Suci, tapi potensi ditolak masuk, dipulangkan paksa, atau ditinggal nasib di negeri orang.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk berhaji melalui jalur resmi sesuai daftar tunggu Kemenag. Jangan tergiur dengan tawaran berangkat cepat dari oknum-oknum nakal,” kata Erni, dengan nada yang bisa dibilang: capek ngasih tahu.
Soalnya, kasus-kasus haji ilegal ini makin sering kejadian. Ada yang udah bayar mahal-mahal, eh malah gak bisa masuk Mekkah. Ada yang udah nyampe, tapi gak bisa ibadah. Ada juga yang hilang—uangnya, bukan orangnya (meskipun kadang dua-duanya).
Makanya, Erni mengapresiasi kampanye “Jihad Medsos” dari KJRI Jeddah, yang mencoba melawan gempuran informasi menyesatkan di dunia maya. Taglinenya? Pedas banget, tapi pas:
“Uang Hilang, Haji Melayang. Mau Mabrur, Malah Kabur.”
Dan ini bukan sekadar kata-kata lucu buat stiker WhatsApp. Ini peringatan serius. Karena ibadah haji bukan naik ojek online yang bisa dadakan. Ini ibadah sakral, penuh aturan, dan perlu persiapan matang—bukan jalan pintas yang disediakan calo dengan brosur mengkilap.
Erni juga mendesak pemerintah buat makin ketat ngawasin travel haji dan umrah. Karena selama masih ada biro yang jual mimpi dengan visa nyeleneh, masih ada juga masyarakat yang kejebak. Edukasi juga penting, biar umat gak gampang tertipu sama “promo haji kilat” yang ujung-ujungnya cuma cepat… bikin nyesal.
“Ibadah haji adalah panggilan suci. Jangan sampai niat baik kita justru membawa kerugian karena memilih cara yang tidak benar,” tutup Erni, sambil seolah berkata: sabar itu bagian dari ibadah juga, bukan cuma nunggu antrean.
Jadi, kalau kamu dapet brosur “Haji Cepat, Bebas Daftar Tunggu”, coba tanya dulu: itu haji, atau hajar?
(Anton)