SUARAINDONEWS.COM, Poso-Anggota MPR RI Verna Gladies Merry Inkiriwang menggelar sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di daerah pemilihannya Sulawesi Tengah. Menurutnya sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan merupakan hal penting yang perlu dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, di tengah keberagaman suku, ras, dan agama.
“Masyarakat Indonesia harus bangga memiliki empat pilar kebangsaan yang tidak dimiliki oleh Negara lain, “ ujar kata Verna di desa Bulili, kecamatan Lore Selatan, Kabupaten Poso, Kamis (14/12)
Dihadiri oleh 150 peserta, legislator dari Fraksi Partai Demokrat itu mengatakan MPR RI sebagai lembaga legislatif negara terus berusaha menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan dan rasa nasionalisme sesuai semangat proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945. Salah satunya dengan terus mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI, Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi Negara, UUD NRI 1945 sebagai Konstitusi Negara dan Ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Sosialisasi empat pilar kebangsaan RI telah menumbuhkan semangat berbangsa dan bernegara, dengan pedoman Nilai-Nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan bersama, ” kata wakil rakyat dari dapil Sulteng itu.
Verna yang juga anggota Komisi IX DPR itu menambahkan pemahaman tentang 4 Pilar kebangsaan juga merupakan solusi untuk menanggulangi isu- isu SARA yang kerap muncul di kalangan masyarakat. “Model pemahaman yang utuh akan membuat masyarakat lebih mencintai dan menghargai kebersamaan dan keadilan, ” kata politisi yang di Pemilu Legislatif 2014 lalu, berhasil meraih 74,983 suara.
Perempuan kelahiran Menado, Sulawesi Utara, 27 November 1983 itu mengatakan tujuan digelarnya sosialisasi empat pilar untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya seluruh penyelenggara pemerintah dan masyarakat memahami serta menerapkan nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
“Selain membangun komunikasi efektif dengan masyarakat, juga bertujuan memasyarakatkan sikap dan perilaku tentang pentingnya penyelenggaraan kehidupan berkonstitusi melalui pemahaman aturan dasar negara, ” ujar runner up Miss Indonesia Tahun 2007 itu.
Verna menambahkan Pancasila sebagai ideologi negara harus dipahami secara utuh dan menyeluruh. Diakuinya, kebebasan berpendapat memang menandai lahirnya era reformasi, tapi sering kali kebebasan tersebut di maknai sebagai kebebasan tanpa batas. Pemahaman Pancasila yang tidak sesuai orisinilitasnya kata Verna, dikhawatirkan nanti masyarakat akan bias dalam perilaku sehari-hari, seperti menuding memprovokasi serta hal negative lainnya.
“Ini sebuah gejala yang harus cepat kita mengambil upaya-upaya, agar anak bangsa kembali kepada pemahaman yang benar tentang Pancasila, ideologi negara, pandangan hidup, etika, moral dan sebagainya,” katanya.(Bams/EK)