SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Pada Minggu malam, 2 Februari 2025, kecelakaan tragis terjadi di perairan Oba Tengah, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Kapal milik Badan SAR Nasional (Basarnas) Ternate, KM Pandu Dewanata, yang sedang melakukan operasi pencarian dua nelayan hilang, meledak sekitar pukul 23.40 WIT.
Kronologi Kejadian yang Mengerikan
Kapal dengan 11 penumpang, termasuk anggota Basarnas, personel Polair Polda Maluku Utara, dan seorang wartawan dari Metro TV, bertolak dari Pelabuhan Ahmad Yani Ternate pada pukul 21.00 WIT. Tujuan mereka adalah mencari dua nelayan yang hilang di perairan Gane Barat.
Namun, petaka datang ketika kapal mengalami kerusakan mesin dan kemudian meledak di Tanjung Woda, sekitar pukul 23.40 WIT. Ledakan tersebut mengakibatkan tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka.
“Tiga korban yang meninggal dunia adalah Bharatu Mardi Hadji, anggota Polairud Polda Malut, serta dua personel Basarnas, Fadli M Malagapi dan M Rizki Esa.” — Kapolsek Oba, Inspektur Dua, Muis Ode Amran
Evakuasi Dramatis di Tengah Malam
Setelah ledakan, kapal KM Cantika Lestari 10, yang kebetulan sedang berlayar dari pelabuhan Gita menuju Manado, mendapati ABK kapal Basarnas terapung di laut. Mereka segera melakukan evakuasi, dan pada pukul 24.30 WIT, kapal tersebut tiba di Pelabuhan Gita, membawa korban selamat.
“Kami langsung berkoordinasi dengan kepala pelabuhan Gita dan memberi tahu kejadian ini,” ungkap Kapten KM Cantika Lestari 10.
Pada Senin pagi (3 Februari 2025), proses evakuasi terus berlanjut. Korban yang selamat segera dibawa ke Puskesmas Payahe di Oba, Tidore Kepulauan. Sementara itu, tim SAR terus berusaha mencari satu penumpang yang hilang, yaitu Sahril Helmy, seorang wartawan Metro TV.
Mencari yang Hilang
Pencarian Sahril Helmy, yang masih dinyatakan hilang hingga pagi ini, terus dilakukan oleh Basarnas Ternate dan Polair Polda Maluku Utara. Kapolsek Oba menyatakan, “Tim masih bekerja keras di lapangan untuk menemukan Sahril.”
Namun, upaya ini belum membuahkan hasil hingga saat ini, dan pihak berwenang berharap dapat segera menemukan wartawan yang ikut serta dalam misi tersebut.
Kenangan Pahit di Tengah Tugas Mulia
Ledakan kapal Basarnas ini bukan hanya sebuah kecelakaan, tetapi juga mengingatkan kita akan bahaya yang dihadapi oleh tim penyelamat dalam menjalankan tugas mereka. Para korban yang meninggal adalah orang-orang yang berjuang untuk menyelamatkan orang lain. Tragedi ini mengharuskan kita untuk memberi penghormatan pada dedikasi para petugas SAR yang setiap hari mempertaruhkan nyawa demi keselamatan orang lain.
Proses Evakuasi dan Penyelamatan Berlanjut
Hingga kini, Basarnas Ternate dan Polair Polda Maluku Utara masih melakukan evakuasi dan pencarian korban hilang. Semoga seluruh upaya ini dapat segera membuahkan hasil.
(Anton)