SUARAINDONEWS.COM, Madinah- Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mengkritisi minimnya peran pemerintah dalam penyediaan bahan baku makanan bagi jemaah haji Indonesia. Sorotan ini muncul saat Timwas Haji melakukan inspeksi ke Nooha for Catering Service, salah satu rekanan perusahaan layanan katering pemerintah di Madinah.
Anggota Timwas Haji DPR, Endang Maria Astuti, mengungkapkan bahwa pemerintah seharusnya lebih berkontribusi dalam memberikan manfaat dari penyelenggaraan haji dengan mengekspor bahan baku makanan dari Indonesia ke Arab Saudi. Dengan jumlah jemaah haji Indonesia yang mencapai 241 ribu, peluang untuk memberikan keuntungan ekonomi bagi Indonesia sangat besar.
“Sebetulnya secara pribadi sejak tahun 2016, 2017, dan 2018 kita setiap tahun ketika meninjau selalu mendorong agar bahan baku diambil dari Indonesia. Jemaah haji Indonesia memberikan masukan ke sini, tetapi dari sinipun juga memberi masukan ke Indonesia terkait bahan baku makanan,” ujar Endang, Legislator Fraksi Partai Golkar.
Endang menekankan bahwa ekspor bahan baku makanan bisa dimulai dengan Kementerian Perdagangan melakukan studi banding ke negara-negara yang sudah mengekspor bahan baku makanan ke Arab Saudi. Hal ini diharapkan dapat membuka jalan bagi Indonesia untuk mengikuti jejak negara-negara tersebut.
“Kita berharap Mendag bisa melakukan studi banding untuk mengetahui standar bahan baku yang sesuai, kemudian mencarinya di Indonesia untuk dikembangkan. Ini tiap tahun akan memberikan benefit untuk Indonesia. Besar harapan kami juga akan seperti itu,” tuturnya.
Sebagai Anggota Komisi VIII DPR RI, Endang juga menambahkan bahwa pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus aktif dalam melihat dan memaksimalkan peluang ekonomi dari penyelenggaraan haji.
“Besar harapan kami untuk ke depannya, Indonesia melalui BUMN dapat terus mengembangkan dan memenuhi kebutuhan jemaah haji kita. Selain haji, peluang ekonomi juga terbuka sepanjang tahun dari umroh,” tutup Endang.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen Timwas Haji DPR RI dalam memperjuangkan kepentingan ekonomi Indonesia melalui peningkatan kontribusi dalam penyediaan bahan baku makanan bagi jemaah haji, serta dorongan untuk pemerintah agar lebih proaktif dalam memanfaatkan peluang ekonomi dari penyelenggaraan haji dan umroh.
(Anton)