SUARAINDONEWS.COM, Jakarta — Siapa sangka, di langit dunia ini ada “atlet udara” sejati bernama burung kapinis. Bukan burung biasa, kapinis mampu terbang hingga 10 bulan nonstop tanpa mendarat sama sekali! Ya, kamu nggak salah baca — sepuluh bulan penuh, dari pagi sampai malam, dari benua Eropa sampai Afrika, dia terbang terus tanpa jeda buat “ngehammock” di ranting pohon.
Menurut laporan Mongabay, burung mungil dari keluarga Apodidae ini memang punya kemampuan super. Mereka makan, tidur, bahkan… rebahan di udara. Caranya? Dengan mekanisme tubuh yang memungkinkan mereka tetap terjaga setengah sadar saat melayang di langit. Kalau manusia bisa kayak gini, mungkin nggak bakal macet di jalan setiap pagi.
Di Indonesia, kerabatnya yang dikenal sebagai Kapinis Rumah (Apus affinis) sering dikira walet karena sama-sama suka nempel di dinding bangunan. Bedanya, kalau walet sering “dijaga” karena sarangnya bernilai mahal, kapinis justru sering diabaikan. Padahal perannya penting banget dalam ekosistem — pembasmi serangga alami yang efisien.
Sarangnya dibuat dari campuran lumpur, bulu, dan rumput yang direkatkan di bawah jembatan atau celah bangunan. Kalau walet punya rumah “luxury”, kapinis ini bisa dibilang versi minimalis tapi fungsional.
Ukuran tubuh kapinis cuma sekitar 17 cm, tapi bentang sayapnya bisa mencapai 40 cm. Dengan bentuk ramping dan aerodinamis, dia bisa meluncur cepat dan menangkap serangga sambil terbang. Dalam sehari, seekor kapinis bisa makan ribuan serangga kecil yang beterbangan di udara.
Yang menarik, saat merasa terancam, kapinis punya trik unik: pura-pura mati! Ya, dia bisa menjatuhkan diri seolah tak bernyawa agar predator terkecoh. Hebat sekaligus kocak, ya.
Sayangnya, populasi kapinis mulai menurun di beberapa wilayah akibat perubahan iklim, pestisida, dan hilangnya tempat bersarang. Padahal, mereka ini “tim pembersih langit” yang membantu menjaga keseimbangan alam.
Sejumlah organisasi lingkungan kini mulai memasang rumah buatan agar kapinis tetap punya tempat nyaman untuk beranak-pinak.
(Anton)
