SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Disampaikan Direktur Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Bagus Sunjoyo, sepanjang Tahun 2019 lalu, Kemenhub BBKFP, yang melebihi target. Tahun ini dilakukan penyesuaian target akibat adanya Pandemi Covid-19.
Bagus Sunjoyo memaparkan, terdapat enam indikator kinerja BBKFP yang melebihi target diantaranya, jumlah fasilitas navigasi penerbangan, jumlah fasilitas alat bantu visual, jumlah instrument flight procedure, jumlah penerimaan negara bukan pajak, rasio PNBP terhadap biaya operasional, dan Indek Kepuasan Masyarakat.
“Ada enam indikator kinerja BBKFP sepanjang tahun lalu yang melebihi target berdasarkan hasil verifikasi dan rekomendasi Menteri Keuangan yang dikeluarkan tanggal 18 Maret 2020. Keenam indikator kinerja tersebut adalah jumlah fasilitas navigasi penerbangan yang dikalibrasi, targetnya 170, capaiannya 102,94% atau 175 fasilitas navigasi. Jumlah fasilitas Alat Bantu Visual (Visual Aids) yang Dikalibrasi, targetnya 145 capaiannya 104,83% atau 152 Visual Aids, Jumlah instrument flight procedure (IFP) yang divalidasi sebanyak 1 menjadi 200% atau 2 IFP. Jumlah penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang semula ditargetkan 119,35 miliar rupiah, berhasil mencapai 127,12 miliar rupiah atau melebihi target capaian sebesar 106,5%. Rasio PNBP terhadap biaya operasional dengan target 75%, terlampaui menjadi 93,99% atau naik 125,32%. dan untuk indikator indek kepuasan masyarakat dengan target 3,5 (skala 1-4), capaiannya 106,5%,” papar Bagus di kantor BBKFP, Curug, Tangerang, Banten, Kamis (18/6/2020).
Dua indikator kinerja lainnya, lanjut Bagus, yakni jumlah alat pengamatan (surveillance) penerbangan yang dikalibrasi targetnya 1 capaiannya 100% atau sesuai target. Sedangkan persentase penyelesaian modernisasi pengelolaan BLU dengan target 100% capaian hasil verifikasi 93,73% atau kurang dari target.
“Karena 6 dari 8 indikator kinerja kita tahun lalu melebihi target dengan capaian kinerja total sebesar 881,81%, kita diberi insentif remunerasi atau semacam reward oleh Kementerian Keuangan dengan persentase sebesar 125%,” ungkap Bagus.
BBKFP yang statusnya sudah menjadi satuan kerja (satker) Badan Layanan Umum (BLU), untuk target di tahun 2020 ini, juga menetapkan target PNBP sebesar 120 miliar rupiah.
“Tapi dengan adanya Pandemi Covid-19 ini kita mengajukan untuk dievaluasi. Soalnya baik itu AirNav Indonesia, Angkasa Pura I dan II yang menjadi customer utama kita boleh dibilang semua tiarap lantaran penumpang dan frekuensi penerbangannya merosot. Makanya pemerintah pun memberikan solusi dengan memberikan penundaan selama 2 (dua) bulan terhadap pelaksanaan kalibrasi,” pungkasnya. (DSK)