SUARAINDONEWS.COM, Bandung – Kementerian Perdagangan menggelar wisuda ke-3 Akademi Metrologi dan Instrumentasi (Akmet) tahun 2021 di Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian Kemendag, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (07/10/2021) dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Sebanyak 61 wisudawan mengikuti acara wisuda yang bertema ‘Lulusan Akmet Menunjang Peran Metrologi dan Instrumentasi dalam Percepatan Pemulihan Perekonomian Nasional’.
Dalam acara tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto menyampaikan, mahasiswa lulusan bidang kemetrologian harus menjawab tantangan zaman di bidang perkembangan kemetrologian untuk meningkatkan daya saing bangsa.
“Kesempatan ini merupakan suatu langkah awal untuk mengimplementasikan kompetensi yang dimiliki lulusan Akmet secara profesional dan penuh tanggung jawab di bidang metrologi untuk meningkatkan daya saing bangsa. Lulusan bidang kemetrologian juga harus mampu menjadi agen perubahan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran,” kata Suhanto.
Pada wisuda kali ini, Akmet meluluskan 61 lulusan dengan rata-rata indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,33. Berdasarkan predikat lulusannya, terdapat 12 orang lulus dengan predikat Memuaskan, 27 orang dengan predikat Sangat Memuaskan, dan 22 orang Dengan Pujian. Berdasarkan daerah asal lulusan, lulusan Akmet tahun ini berasal dari daerah Pulau Jawa sebanyak 52 orang, Pulau Sumatra tujuh orang, Nusa Tenggara satu orang, dan Kalimantan satu orang.
Di momen wisuda tersebut, turut dipamerkan karya-karya purwarupa mahasiswa Akmet. Direktur Akmet Endang Juliastuti menyampaikan, meskipun proses perkuliahan Akmet turut terpengaruh pandemi Covid-19, para mahasiswa berhasil menyelesaikan perkuliahan dan menghasilkan sejumlah hasil karya akhir yang siap dipatenkan.
Endang menjelaskan, pengerjaan proyek karya akhir yang terkendala pandemi Covid-19 memang menciptakan keterbatasan mahasiswa untuk mencari komponen, bengkel, dan laboratorium. “Tetapi proyek akhir tetap berhasil diselesaikan. Beberapa karya purwarupa siap dipatenkan. Ini menunjukkan kegigihan para mahasiswa untuk dapat menyelesaikan pendidikannya dengan baik,” kata Endang.
Sebanyak 29 purwarupa proyek akhir turut dipamerkan. Dalam periode 2019–2021, Akmet telahmenghasilkan 72 unit purwarupa untuk kebutuhan metrologi nasional. Purwarupa Proyek Akhir Akmet memiliki keunggulan karena dapat digunakan dalam tiga lingkup bidang metrologi nasional yaitu metrologi legal, metrologi industri, dan metrologi ilmiah.
Untuk aplikasi bidang metrologi legal, Akmet telah membuat purwarupa terkait pembersih anak timbangan, perekam layer mass comparator, pengukur level tangki ukur silinder, meter kadar air (MKA) berbagai komoditas, segel elektronik, penguji Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT), robot pengukur jarak lintasan dan jari-jari Tangki Ukur Silinder Tegak (TUTSIT), timbangan untuk tarif logistik/paket, alat pengawas penakar BBM, instalasi uji meter air, penguapan ultrasonik untuk pemercepat penyiapan sampel MKA, robot pengangkat anak timbangan, alat ukur densitas anak timbangan, dan pengukur kualitas morfologi beras.
Untuk aplikasi pada bidang metrologi industri, purwarupa terkait kualitas minyak goreng, kualitas air minum isi ulang, kualitas tanaman, hidroponik otomatis, penyortir telur, dan pendeteksi kematangan buah sawit. Untuk aplikasi bidang metrologi ilmiah, dihasilkan purwarupa neraca Watt, pengukur suhu nonkontak, pengukur objek berbasis kamera, pengukur ketebalan benda dari encoder printer, Laser Interferometer, dan alat bantu kalibrasi thermometer inframerah.
“Kami berharap purwarupa yang dihasilkan oleh para mahasiswa ini dapat memberikan manfaat di bidang kemetrologian. Kami juga berharap, di masa mendatang mahasiswa Akmet dapat semakin kreatif dalam menciptakan karya-karya inovatif,” kata Endang.
Di sela agenda wisuda, Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto dan Bupati Magetan Suprawoto menandatangani Nota Kesepahaman Bersama (MoU) Pengembangan SDM Kemetrologian sebagai upaya optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan di bidang Kemetrologian di kabupaten/kota.
Penandatanganan MoU tersebut secara simbolis mewakili MoU Kemendang dengan 14 kabupaten/kota yang warganya lolos seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Akmet Tahun 2021. Keempat belas kabupaten/kota tersebut meliputi Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Bungo, Kabupaten Batubara, Kota Pekanbaru, Kabupaten Magetan, Kabupaten Sukabumi, Kota Malang, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Mamuju Tengah, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Pati, Kabupaten Pidie, dan Kota Serang.
Ruang lingkup MoU mencakup pengembangan sumber daya manusia di bidang kemetrologian melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Tridharma). “Dengan demikian, diharapkan ada sinergi yang saling memperkuat antara pelayanan di bidang kemetrologian di Kabupaten/Kota dan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dari Akmet,” pungkas Suhanto. (EK/Akhirudin).