SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak membeli antibiotik tanpa resep dokter. Hal ini ia sampaikan dalam acara puncak peringatan Pekan Kesadaran Resistansi Antimikroba Sedunia 2024 di Jakarta.
“Jangan membeli sendiri antibiotik, harus dengan resep dokter. Itu yang paling penting buat masyarakat kita,” tegas Menkes Budi.
Ia menyoroti bahwa penggunaan antibiotik yang tidak sesuai aturan bisa memicu resistansi antimikroba. Artinya, bakteri yang ada dalam tubuh justru menjadi kebal terhadap antibiotik, sehingga infeksi lebih sulit diatasi.
Bahaya Resistansi Antimikroba
Menkes Budi menjelaskan bahwa salah penggunaan antibiotik, seperti menghentikan pengobatan sebelum waktunya, dapat menyebabkan bakteri bertambah kuat dan sulit dilawan.
“Kalau sudah dikasih resep dokter, misalnya sekali sehari atau dua kali sehari selama 3-5 hari, itu harus diminum sampai habis dan jangan dihentikan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyoroti tingginya penggunaan antibiotik di Indonesia yang telah menyebabkan pencemaran antibiotik di berbagai tempat yang tidak semestinya.
“Ini yang harus hati-hati, tubuh manusia jangan sampai resistan terhadap patogen atau kuman tertentu karena pemberian antibiotik yang salah,” tambahnya.
Ancaman “Silent Pandemic”
Menkes Budi memperingatkan bahwa resistansi antimikroba dapat memicu silent pandemic—sebuah pandemi tersembunyi yang mengancam nyawa banyak orang.
“Banyak yang meninggal karena sepsis di rumah sakit. Infeksi itu diberikan antibiotik, tapi kenapa meninggal? Karena antibiotik yang diberikan sudah tidak mempan lagi,” jelas Menkes.
Pendekatan One Health
Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas Deputi III Kemenko PMK, Nunung Nuryantono, menekankan pentingnya pendekatan One Health. Konsep ini mengintegrasikan kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan untuk mencegah resistansi antimikroba.
“Pendekatannya tidak semata-mata aspek kesehatan, tapi menyeluruh. Yang kita sasar adalah pendekatan One Health,” ujar Nunung.
Salah satu langkah nyata dalam upaya ini adalah melalui sosialisasi masif, seperti peringatan Pekan Kesadaran Resistansi Antimikroba Sedunia 2024.
Apa yang Bisa Dilakukan Masyarakat?
- Gunakan antibiotik sesuai resep dokter. Jangan membeli atau mengonsumsi antibiotik secara mandiri.
- Ikuti aturan pemakaian. Habiskan antibiotik sesuai dosis yang diberikan.
- Pahami risikonya. Jangan anggap sepele resistansi antimikroba, karena dampaknya bisa sangat fatal.
Dengan langkah sederhana ini, Indonesia bisa menghindari ancaman resistansi antimikroba dan melindungi kesehatan generasi mendatang.
“Bijaklah menggunakan antibiotik, sehingga kita bisa terhindar dari ancaman silent pandemic,” tutup Menkes Budi Gunadi Sadikin.
(Anton)