SUARAINDONEWS.COM, Jakarta –
Starlink, layanan internet satelit milik Elon Musk, merilis paket internet murah bernama ‘Residential Lite’ di Amerika Serikat (AS). Paket ini pertama kali dikenalkan awal tahun ini di 15 negara bagian, dan kini sudah tersedia di lebih dari 30 negara bagian, termasuk Alaska, sebagian wilayah California, Texas, hingga New England.
Apa Itu ‘Residential Lite’?
Paket ini ditujukan untuk memberikan opsi internet satelit yang lebih terjangkau. Harganya dibanderol USD 80 per bulan (sekitar Rp1,3 juta), lebih murah dibandingkan paket normal ‘Residential’ yang dikenakan tarif USD 120 per bulan (sekitar Rp1,9 juta).
Menariknya, paket Residential Lite tidak punya batas kuota data, tetapi kecepatan internetnya dibatasi pada kisaran 50–100 Mbps. Saat lalu lintas pengguna sedang padat, pelanggan paket lite juga bisa mengalami penurunan kecepatan.
Belum Tersedia di Indonesia
Sayangnya, paket murah ini belum tersedia di luar AS, termasuk Indonesia. Untuk saat ini, pengguna di Indonesia masih hanya bisa mengakses paket ‘Residential’ reguler dengan harga sekitar Rp750.000 per bulan, mengacu pada situs resmi Starlink Indonesia.
Kenapa Starlink Tiba-Tiba Murah?
Langkah ini disebut sebagai strategi SpaceX (induk perusahaan Starlink) untuk meningkatkan adopsi internet satelit di AS, setelah pertumbuhan pelanggan mulai melambat.
Data dari laporan SpaceX ke Federal Communications Commission (FCC) pada Agustus 2024 mencatat ada 1,4 juta pengguna Starlink di AS. Jumlah itu hanya naik sedikit dari 1,3 juta pengguna pada Desember 2023.
Starlink Ikut Kena Imbas Drama Elon Musk?
Tekanan terhadap bisnis-bisnis milik Elon Musk juga mulai berdampak ke Starlink. Setelah aksi boikot terhadap Tesla menggema karena sikap politik Musk, kini masyarakat di Inggris pun dikabarkan mulai mempertimbangkan beralih dari Starlink, menurut laporan The Guardian.
(Anton)