SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid meminta laporan Presiden Joko Widodo dalam laporan Sidang Tahunan (ST) MPR mampu membangun semangat optimisme dan harapan rakyat di tengah himpitan kesulitan akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
“Sebagai seorang pemimpin, Presiden Joko Widodo bisa menjadikan ST MPR RI sebagai ajang membangun optimisme rakyat tersebut, ” kata Jazilul bersama Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/8/2020).
Menurut Jazilul, laporan kinerja lembaga negara (Presiden, MPR, DPR, DPD, BPK, MK, MA dan KY) memang mudah, tapi bukti itu bisa mengalahkan seribu kata-kata. Jadi, harapan itu harus selalu ada dan tak boleh putus asa, karena pandemi covid-19 ini memang membuat dunia darurat. “Namun, laporan pemerintah harus memberi harapan,” ucap Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid.
Gus Jazil, panggilan akrab Jazilul Fawaid mengibaratkan kondisi negara saat ini seperti perang, karena semua hotel, tempat wisata, sekolah tutup dan orang pun tak bisa bebas bepergian akibat adanya berbagai pembatasan-pembatasan. Itu terjadi sejak Perpres tentang Penanganan Covid-19 terbit pada 2 Maret 2020 lalu.
“Sekali lagi harapan kita dan optimis kita, optimisme kita tidak perlu kendor meskipun kenyataannya memang berat,” imbuhnya.
Presiden, menurutnya bisa menjelaskan dengan cara sesederhana mungkin agar rakyat mudah mencerna, misalnya berbuat mengajak rakyat baik dalam keadaan yang sulit dan yang buruk, seperti tetap beramal, bersedekah dan bergotong royong membantu sesama.
“Rakyat harus diajari, pemerintah juga, semuanya termasuk bapak presiden juga, cara bersedekah berbuat baik di tengah kesulitan,” ucap Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Ia berharap pemeringah mampu menjaga agar penurunan ekonomi itu tidak drastis dan daya beli masyarakat tetap terjaga. Karena itu kata dia, para menterinya harus kerja keras dan penyerapannya langsung ke rakyat.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI lainnya, Fadel Muhammad berharap laporan kinerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Sidang Tahunan MPR RI pada 14 Agustus 2020 nanti dapat memberikan sesuatu yang greget. Terutama untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui suntikan dana bagi UMKM dengan kredit nol persen dan sebagainya.
“Kalau bisa pemerintah bisa injeksi Rp30 triliun untuk perbankan. Yang Rp10 triliun untuk Mandiri, Rp 10 triliun untuk BRI, Rp5 triliun untuk BTN, dan Rp5 triliun untuk BNI 46. Suntikan dana itu untuk restrukturisasi uang-uang nasabah yang bermasalah akibat operasionalnya macet akibat covid-19 ini,” tegas Wakil Ketua Umum dari unsur Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini.(DSK)