Jakarta, 5 Mei 2018 – Sri Ratu Nilasari Saraswati selaku Dewan Penasehat dan Dewan Pakar MARS FSKN (Forum Silaturahmi Kraton Nusantara), yakin dengan terpilihnya Sultan Banjar Khiarul Saleh sebagai Ketua Umum Forum Silaturahmi Kraton Nusantara (FSKN) masa bakti 2018-2023, dapat makin memajukan Budaya Nusantara.
Sultan Banjar Khiarul Saleh terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Forum Silaturahmi Kraton Nusantara (FSKN) masa bakti 2018-2023, menggantikan Sinuhun Tedjowulan, lebih lanjut ditegaskan Sri Ratu Nilasari Saraswati atau akrab dikenal dengan dr.Deby Vinski .Msc.PhD, memiliki kemampuan membawa ‘Nama Indonesia’ mendunia sebagai negara dengan jumlah kesultanan dan kerajaan terbanyak dan merupakan kekayaan unik yang tak dimiliki negara mana pun di dunia.
Sri Ratu Nilasari Saraswati pun menghaturkan apresiasi atas dedikasi, loyalitas, integritas serta capaian prestasi luar biasa Sinuhun Panembahan Agung Tedjowulan yakni menyatukan lahirnya MARS (Majelis Agung Raja Sultan Nusantara).
Sebagai perempuan Indonesia berdarah bangsawan, dr.Deby Vinski Msc.PhD, melihat bahwa kekayaan budaya bangsa mesti dimajukan dan dilestarikan. Dan NKRI akan semakin maju jika menghargai dan mempromosikan nilai luhur seni budaya maupun ilmu pengetahuan. Oleh karena upaya menang di era global sebaiknya memadukan teknologi digital agar cepat maju mendunia dan sikap terbuka terhadap teknologi penting, tegas dokter pakar stem cell dan anti aging.
Seperti diketahui, secara aklamasi Sultan Banjar Khiarul Saleh terpilih sebagai Ketua Umum Forum Silaturahmi Kraton Nusantara (FSKN) masa bakti 2018-2023, melalui Sidang Pleno yang dipilih oleh ratusan Raja, Sultan, Datu, Tumenggung dan Tetua adat se Nusantara, awal Mei 2018 lalu.
Sultan Banjar Khiarul Saleh telah memenuhi sejumlah kriteria yang diatur dalam Tata Tertib Pemilihan, diantaranya memiliki warisan kerajaan atau kesultanan, baik berupa benda maupun non benda. Disamping memiliki komitmen kebudayaan yang kuat, kemampuan memajukan FSKN, memajukan budaya dan identitas Nusantara sesuai ciri khas masing masing, memiliki kemampuan menjalankan kemitraan dengan sesama kerajaan dan kesultanan Nusantara, juga dengan pemerintah pusat dan daerah, serta pro aktif merangkul para sejarawan dan budayawan.
Hadir Penasihat FSKN Dr KBA Mooryati Soedibjo, Dr Nanik Sekjen FSKN, serta perwakilan raja dan sultan dari Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, serta peninjau dari Thailand dan India. Nantinya FSKN berkedudukan di Ibu Kota Jakarta.
(*Benksu / Foto: dok Pri