SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Buleleng, SMA dan SMK Negeri Bali Mandara di Kabupaten Buleleng jadi sorotan utama dalam kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI, Rabu (28/5). Tak hanya meninjau sistem boarding school yang diterapkan, para wakil rakyat ini juga mempertimbangkan sekolah ini sebagai role model nasional untuk pengembangan sekolah rakyat.
Sekolah yang dikelola Pemprov Bali ini terbukti sukses memberikan pendidikan berkualitas secara gratis untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Sistem asrama penuh diberlakukan, dan semua biaya ditanggung pemerintah. Seleksinya pun ketat, hanya untuk siswa dari keluarga ekonomi terbawah.
Hasilnya? Lebih dari 2.000 alumni sukses menembus perguruan tinggi, sekolah kedinasan, hingga menjadi anggota TNI dan Polri. Pencapaian ini bikin kagum para anggota dewan.
“SMA/SMK Bali Mandara ini bisa jadi contoh nyata bagaimana pendidikan menuntaskan kemiskinan. Ini bukan sekadar sekolah, tapi mesin pengubah nasib generasi muda dari keluarga kurang mampu.”
— I Ketut Kariyasa Adnyana, Anggota Komisi VIII DPR RI
Pendidikan Lebih Ampuh dari Bantuan Tunai
Dalam kesempatan yang sama, Kariyasa menyatakan bahwa program pendidikan semacam ini jauh lebih berdampak dibandingkan hanya memberi bantuan tunai.
“Bantuan tunai itu instan dan jangka pendek. Tapi pendidikan? Itu investasi jangka panjang yang bisa memutus rantai kemiskinan untuk selamanya.”
Perluasan Sekolah Rakyat Jadi PR Penting
Sayangnya, akses ke sekolah seperti Bali Mandara masih sangat terbatas. Dari sekitar 26.000 siswa SMA/SMK di Bali, hanya 2.000 yang bisa masuk sistem boarding gratis ini. Kariyasa menegaskan pentingnya pemerataan akses sekolah rakyat di seluruh daerah.
“Kemiskinan itu merata, jadi sekolah rakyat juga harus merata. Jangan cuma ada satu, harus banyak. Pemerintah pusat perlu turun tangan lewat regulasi resmi, biar program ini berkelanjutan.”
Ia menyarankan agar regulasi berupa Perpres atau Permen segera diterbitkan untuk menjamin keberlangsungan dan perluasan sekolah rakyat ke seluruh pelosok negeri.
Sekolah Harapkan Dukungan Nyata
Kepala SMK Negeri Bali Mandara, Ketut Susila Widyarsana, mengungkapkan bahwa pihak sekolah menyambut baik rencana pemerintah untuk menjadikan model sekolah ini sebagai acuan nasional. Ia berharap kementerian terkait bisa meniru sistem seleksi, manajemen, dan pola asuh yang sudah terbukti berhasil.
“Tiap tahun kami lakukan home visit ke ratusan calon siswa. Tahun ini saja, ada 670 anak yang kami kunjungi. Tapi kami cuma bisa tampung 150 siswa di SMA dan 180 di SMK.”
“Artinya, masih banyak anak dari keluarga miskin ekstrem yang belum tertampung. Ini panggilan darurat bagi semua pihak untuk mempercepat pendirian sekolah rakyat serupa di seluruh Bali dan daerah lainnya.”
Sekolah Bali Mandara sudah membuktikan bahwa pendidikan berkualitas tak harus mahal dan bisa menjangkau yang paling membutuhkan. Tinggal sekarang, mampukah kita meniru dan memperbanyak model seperti ini di seluruh Indonesia?
Kalau kamu punya pendapat soal program sekolah rakyat, yuk share pendapatmu! Pendidikan bisa jadi senjata paling kuat untuk ubah masa depan
(Anton)