Turut hadir Anggota MPR RI dari Fraksi PKB, Drs. Mohammad Toha, S.Sos., M.Si., Sekretaris Jaksa Agung Muda Intelijen, Sarjono Turin, S.H., M.H., Deputi Bidang Percepatan Fasilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan, Dr. Zaidirina, S.E., M.Si., Ketua Umum ABPEDNAS, Ir. H. Indra Utama, M.PWK., IPU, dan anggota Badan Permusyawaratan Desa.
Dalam sambutannya mewakili Wakil Ketua MPR Rusdi Kirana yang berhalangan hadir, Siti Fauziah menyampaikan tugas MPR dalam membangun karakter bangsa adalah melalui pemasyarakatan, pemberdayaan nilai-nilai Pancasila, Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Tugas MPR ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) sebagaimana telah diubah dengan UU No. 13 Tahun 2019,” katanya.
Di tengah kemajuan teknologi yang pesat di era sekarang, kata Siti Fauziah, MPR merangkul desa melalui sosialisasi Empat Pilar MPR kepada seluruh desa di Indonesia yang jumlahnya mencapai 84.000 desa.
Siti Fauziah berharap perangkat desa yang mengikuti sosialisasi Empat Pilar MPR bisa menyebarluaskan kepada masyarakat desa. “Disinilah bapak dan ibu menjadi kepanjangan tangan MPR untuk menyampaikan ilmu-ilmu (Sosialisasi Empat Pilar) yang diperoleh di Jakarta untuk dibawa kembali ke daerahnya masing-masing,” ujar wanita pertama yang menjadi Sekretaris Jenderal MPR ini.
Karena itu, Ibu Titi, sapaan Siti Fauziah, berharap kepada para anggota BPD untuk bisa menjadi agen yang memasyarakatkan dan membudayakan Empat Pilar MPR RI di wilayahnya masing-masing.
Di kesempatan yang sama Ketua Umum ABPEDNAS, Ir. H. Indra Utama, M.PWK., IPU menyampikan tujuan diadakannya Silatnas dan Rakernas ini adalah untuk menyuarakan aspirasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari seluruh Indonesia, menyatukan langkah dan persepsi dalam menyukseskan program nasional, meningkatkan kapasitas peran dan posisi tawar BPD secara nasional, dan memperkuat jaringan kerja serta kesejahteraan anggota BPD.
“Mari kita jadikan acara ini sebagai titik awal kebangkitan anggota BPD se-Indonesia, bersatu dalam semangat gotong royong untuk membangun desa yang lebih mandiri, demokratis, dan sejahtera,” ungkap Indra.
(Anton)