SUARAINDONEWS.COM, Samarinda – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 14 Samarinda, Kalimantan Timur akhirnya memiliki gedung sendiri, setelah dalam kurun 20 tahun aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) menumpang di bangunan sekolah lain.
“Peresmian gedung ini menjadi kado terindah bagi keluarga besar SMA Negeri 14 Samarinda dari Pemprov Kaltim yang juga bertepatan sedang merayakan HUT ke 67 tahun Provinsi Kaltim,” kata Penjabat Gubernur Provinsi Kaltim Akmal Malik saat meresmikan gedung SMAN 14 Samarinda, di Jalan Rapak Indah, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Kamis (11/1/2024).
Akmal menjelaskan melalui peresmian ini diharapkan bukan hanya gedung saja yang bagus, tetapi lulusan peserta didiknya juga bagus.
Bagi Akmal Malik, keberadaan gedung ini bagi peserta didik tidak hanya diajarkan pengetahuan akademik, tetapi bagaimana mengeksplorasi kemampuan mereka.
Seperti melakukan penanaman pohon endemik Kalimantan, sehingga siswa mengetahui dan mencintai lingkungan mereka.
“Kalau membangun kita bisa, uang ada. Sekarang bukan hanya dibangun gedung dan diajarkan pengetahuan akademik saja. Tetapi bagaimana selanjutnya para siswa memiliki pola berpikir yang bagus,” jelasnya.
Para siswa harus menyadari memiliki tanaman lokal asal daerah sendiri dan mampu merawatnya.
Selain itu, dengan gedung sekolah yang bagus, diharapkan lulusannya juga menghasilkan siswa didik yang berkualitas.
“Saya minta, setiap kelas menanam tiga pohon,” pesannya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Muhammad Kurniawan menjelaskan SMA Negeri 14 terbentuk sejak 2004. Dalam prosesnya, sudah kurang lebih tiga kali menumpang sekolah.
“Alhamdulillah, hari ini sudah diresmikan oleh Penjabat Gubernur Kaltim,” ujar Kurniawan.
Gedung baru SMA Negeri 14 Samarinda ini dibangun selama empat tahun. Dimulai perencanaan dan pembangunan di tahun 2019-2020, dilanjutkan 2023 dan diresmikan 11 Januari 2024.
Sekolah memiliki daya tampung lebih dari 736 siswa, dengan 21 ruang belajar lengkap otoritasnya ada laboratorium sebanyak empat ruangan, perpustakaan, ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang tata usaha dan ruang UKS dan ruang OSIS serta pembukaan kantin.
Sebelumnya, SMAN 14 Samarinda merupakan satu dari sekian SMAN yang belum memiliki gedung sendiri. Akibatnya, sekolah yang berdiri tahun 2004 ini harus menumpang ke sekolah lainnya saat kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Sejak 2004 kita menumpang di SDN 027 jalan Jakarta, kurang lebih 16 tahun. Setelah itu 2019 pindah ke Jalan Ringroad SMKN 15, sudah hampir 4 tahun ini. Jadi kegiatan belajar mengajar selama ini belum efektif,” kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana SMAN 14 Samarinda Dara Tri Cahya Nugraha
Tri mengungkapkan saat itu proses KBM dan ekstrakurikuler berjalan bergantian dengan SMKN 15 Samarinda yang kegiatan belajar pagi sampai siang. Sedangkan SMAN 14 Samarinda setelahnya, atau jam belajar baru dimulai siang dan berakhir sore hari.
“Kami bersyukur saat ini sudah terbangun gedung representatif, mudah-mudahan para siswa semakin bersemangat dalam menuntut ilmu,” tutupnya. (ANT/Akhirudin).