SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Pengembangan sektor parekraf diharapkan dapat berjalan selaras seiring segala masalah atau hambatan dapat diidentifikasi dan diselesaikan secara cepat dan tepat. Oleh karenanya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengundang sejumlah kepala daerah untuk mendengar rencana program serta aspirasi masing-masing dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Demikian terungkap dalam pertemuan dua sesi bertajuk “Kolaboraksi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Kepala Daerah” yang dihadiri 12 kepala daerah. Sesi pertama dihadiri Bupati Klungkung, Bupati Konawe Utara, Wali Kota Ambon, Bupati Sidenreng Rappang, serta Plh.Bupati Wonosobo. Sementara sesi II, dihadiri Gubernur Gorontalo, Bupati Gorontalo Utara, Wali Kota Gorontalo, Bupati Bone Bolango, Bupati Gorontalo, Bupati Boalemo, dan Bupati Pohuwato.
“Bantuan dan dukungan dari para bupati dan juga kepala dinas pariwisata sangat penting sebagai garda terdepan dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Sandiaga Uno.
Menparekraf mengatakan, desa wisata menjadi salah satu program unggulan yang akan dijalankan Kemenparekraf/Baparekraf ke depan. Pemerintah daerah pun didorong untuk dapat mengidentifikasi potensi desa di wilayahnya untuk dikembangkan menjadi desa wisata mandiri. Sesuai RPJMN 2020 – 2024, Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024.
Dari 224 desa wisata, sebanyak 150 desa wisata berada di 5 Destinasi Super Prioritas dan akan diperluas. Karena desa wisata bisa kita terus kembangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan membuka lapangan kerja, kata Sandiaga.
Dalam pengembangan pariwisata kehadiran industri menjadi hal yang sangat penting. Sehingga tidak hanya dengan pemerintah, pengembangan pariwisata juga dapat dilakukan dengan berkolaborasi dengan private public partnership (PPP). Namun harus diikuti dengan tata kelola yang baik, jelas Sandiaga.
Kepala daerah pun menyampaikan berbagai program tentang pengembangan atraksi, amenitas, dan aksesibilitas serta harapan dukungan pemasaran dan promosi.
Sementara Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Rizki Handayani, menambahkan terkait dukungan kegiatan, dalam waktu dekat pihaknya akan meluncurkan petunjuk teknis (juknis) yang dapat dijadikan acuan bagi pemerintah daerah dalam membuat proposal dukungan kegiatan. Sehingga dapat diidentifikasi sejak awal mana event yang bisa masuk dalam skala lokal atau nasional, ujar Rizki Handayani.(***tjoek