SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menegaskan bahwa semua pihak harus ikut terlibat dalam upaya memberantas kekerasan seksual yang hingga kini masih marak terjadi di berbagai sektor.
“Kita sedang dalam kondisi darurat kekerasan seksual. Ruang-ruang publik seperti lembaga pendidikan, kesehatan, dan pelayanan masyarakat seharusnya jadi tempat yang aman, tapi nyatanya masih sering disalahgunakan,” ujar Selly kepada wartawan, Selasa (22/04/2025).
Politisi dari Fraksi PDIP itu menyoroti contoh di sektor kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, dan klinik yang seharusnya memberikan perlindungan, namun justru kadang menjadi lokasi terjadinya kekerasan seksual.
“Evaluasi tidak cukup dari satu sektor saja. Harus lintas kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan,” tegasnya.
Menurut Selly, pengawasan terhadap ruang publik kesehatan tidak cukup hanya memperhatikan sarana prasarana atau tenaga medisnya, tetapi juga harus menyasar akar pembentuk moral para tenaga medis itu sendiri.
“Perguruan tinggi itu gudangnya calon dokter dan perawat. Maka mereka harus mencetak tenaga medis yang tidak hanya cerdas, tapi juga bermoral sesuai karakter bangsa,” tuturnya.
Legislator dari Dapil Jawa Barat VIII ini juga menyatakan bahwa ia masih menaruh kepercayaan terhadap Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), khususnya dalam proses pendampingan dan perlindungan korban.
Ia menegaskan bahwa DPR memiliki tanggung jawab untuk ikut mengawasi jalannya proses hukum agar tidak menimbulkan kegaduhan dan tetap mengedepankan keadilan.
“DPR harus ikut mengawasi proses hukum pelaku kekerasan seksual. Jangan sampai gaduh di publik tapi tidak ada hasil,” katanya.
Selain itu, menurutnya, pemulihan terhadap korban dan keluarga korban harus menjadi perhatian utama pemerintah, baik di pusat maupun di daerah.
“Pemulihan korban itu sama pentingnya. Harus dilakukan sampai tuntas. Jangan setengah-setengah. Kalau tidak, korban bisa tumbuh dengan trauma berat dan jadi predator baru di masa depan,” tutupnya.
(Anton)