SUARAINDONEWS.COM, Makassar-Ketua DPP Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Salahuddin Uno menyerahkan keputusan kepada pimpinan partai dan koalisi partai untuk mendudukannya sebagai bakal calon wakil presiden atau cawapres pada Pemilu serentak 2024.
“Soal Pilpres, kita serahkan kepada pimpinan partai politik dan gabungan partai politik untuk menentukan pasangan Capres, cawapres. Partai Persatuan Pembangunan siap memenangkan,” ucap Sandiaga disela Rakorwil dan Bedah Dapil PPP di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (12/7) malam.
Sebagai Ketua Bappilu DPP PPP, kata dia, akan all out atau bekerja penuh untuk memberikan yang terbaik bagi partai dalam menghadapi kontestasi pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 14 Februari 2024.
“Kita berikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Kita berikan suatu Pemilu yang akan mempersatukan kita, bukan memecah bela, membawa pemilu yang sejuk, pemilu yang kondusif, dan PPP akan bangkit untuk satu tujuan pemenangan,” tuturnya menegaskan.
Saat ditanyakan kembali apakah ada sinyal akan berpasangan dengan Ganjar Pranowo yang telah diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai bakal capres, bahkan tadi sempat bertemu di Makassar, apakah itu pertanda, kata dia, keputusan akhir diserahkan ke pimpinan.
“Tadi secara kebetulan bertemu (Ganjar), tidak ada agenda. Soal (cawapres) sepertinya ini masih menjadi pembicaraan di tahap pimpinan. Saya percaya apapun keputusan, kita akan amankan dan menangkan dengan strategi fokus pada percepatan pembangunan khususnya di bidang ekonomi,” kata Menteri Perekonomian dan Ekonomi Kreatif ini menekankan.
Selain di Gowa, Sandi juga menjawab pertanyaan wartawan berkaitan dengan Pilpres disela kunjungan kerja kegiatan Adwi Wisata Lantebung Makassar. Sandi mengemukakan politik ini harus sikapi dengan suka cita, riang gembira jangan sampai menjadi ajang yang memecah belah rakyat.
“Politik ini kita harus yakini adalah kontestasi politik yang akan bersaing, bertanding, juga bersanding. Kita akan berkompetisi tetapi berkolaborasi. Pak Jokowi sudah memberikan contoh pada tahun 2019,” katanya.
“Saya dulu rival beliau, tapi dengan dukungan warga Sulsel, kita bisa menghadirkan kontestasi yang sangat mungkin sejarah 2019 itu dan ditutup dengan Pak Jokowi mengajak Pak Prabowo dan saya untuk bergabung dalam pemerintahan,” ujarnya menjelaskan.
Menurut dia, bila disikapi bersama bahwa kesempatan membangun Indonesia bersama-sama, maka apapun penentuannya, siapa yang dipilih nanti menjadi presiden dan wakil presiden, tetap konsepnya bergotong royong untuk Indonesia bersama.
“Kalau saya memberikan sumbang saran, fokus kita di bidang ekonomi menciptakan lapangan kerja. Jadi ini menjadi fokus kerja, jangan mengembangkan isu-isu yang menimbulkan polarisasi, tapi kita harus fokus menyelesaikan permasalahan ekonomi.
“Saya pernah menjadi cawapres tahun 2019, walaupun belum diberikan amanah, saya akan terhormat jika diberikan sekali lagi. Tapi keputusan tersebut ada di tangannya pimpinan partai politik,” ucap Sandi.
(ANT/EK)