SUARAINDONEWS.COM, Subang – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa rencana larangan penjualan rokok batangan bertujuan untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan dalam keterangannya di hadapan awak media di Pasar Pujasera, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa, 27 Desember 2022.
“Ya itu kan untuk menjaga kesehatan masyarakat kita semuanya,” tegas Presiden.
Presiden menyebut bahwa beberapa negara juga telah melarang penjualan rokok secara batangan. Melalui kebijakan ini, Indonesia masih mengizinkan penjualan rokok, tetapi tidak secara batangan.
“Di beberapa negara justru sudah dilarang, tidak boleh, kita kan masih, tapi untuk yang batangan tidak,” jelasnya.
Pemerintah berencana melarang penjualan rokok secara batangan mulai tahun 2023. Rencana tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 2022 tentang Program Penyusunan Peraturan Pemerintah Tahun 2023 yang telah ditandatangani oleh Presiden pada tanggal 23 Desember 2022.
Dalam Keppres itu disebutkan bahwa pemerintah berencana merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 soal Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan.
Dalam penjelasannya, peraturan baru tersebut nantinya akan mengatur tujuh poin, salah satunya soal pelarangan penjualan rokok batangan.
Berikan Bansos
Sementara itu, kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Subang dalam rangka kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Barat, pada Selasa, 27 Desember 2022. Kepala Negara didampingi ibu Iriana Jokowi berangkat dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, sekitar pukul 07.00 WIB dengan menggunakan rangkaian kendaraan darat.
Setibanya di Kabupaten Subang, Presiden dan Ibu Iriana langsung menuju Pasar Baru Subang. Tiba sekitar pukul 09.00 WIB, Presiden dan Ibu Iriana langsung menyapa para pedagang yang ada di pasar tersebut.
Selain menyapa, Presiden juga menyerahkan bantuan modal kerja kepada para pedagang kaki lima (PKL) dan bantuan tunai langsung kepada para pedagang yang ada di pasar tersebut. Tidak hanya itu, Ibu Iriana turut memberikan bingkisan kepada anak-anak yang ada di pasar tersebut.
Salah satu warga bernama Yeni, mengaku sangat senang dapat bertemu langsung dengan Presiden dan Ibu Iriana. Ia bahkan antusias mencari kesempatan untuk bertemu langsung dengan Presiden dan Ibu Iriana.
“Senang banget dari sana ngikut-ngikut terus, alhamdulillah di sini dapat. Ini dapat buku buat anak, kaus, sama ini sembako,” ujar Yeni.
Senada, salah satu pedagang bernama Yoyo Sunaryo juga mengaku tidak menyangka dapat bertemu langsung dengan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana. Menurutnya, kesempatan tersebut sangat jarang terjadi.
“Alhamdulillah senang banget mbak, senang banget. Kayaknya ini momen langka buat emang sendiri, momen langka lah. Kayaknya seumur hidup enggak mungkin kedua kali, ketiga kali, enggak mungkin, alhamdulillah banget,” ucap Yoyo.
Yoyo yang sehari-hari berjualan mi ayam juga sempat bercerita kepada Presiden tentang harga mi ayam yang saat ini mengalami kenaikan karena harga bahan-bahan pokok yang sedang naik. Ia pun berharap ekonomi nasional dapat segera pulih sehingga harga-harga dapat kembali normal.
“Mudah-mudahan ekonomi kita cepat pulih seperti dahulu kala, aman-aman, lancar-lancar semua gitu,” ungkap Yoyo.
Usai dari Pasar Baru Subang, Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Sadawarna, Kabupaten Sumedang, untuk meninjau sekaligus meresmikan Bendungan Sadawarna.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana dalam kunjungan tersebut adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Ibu Atalia Praratya, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Suntana, Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi, serta Kepala UPTD Subang Acu Yudiana. (wwa)