SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Energi terbarukan kembali mencetak rekor pada 2024! Kapasitas globalnya tumbuh sebesar 15,1 persen, bertambah 585 gigawatt (GW), sehingga total kapasitas energi terbarukan yang terpasang kini mencapai 4.448 GW. Angka ini menunjukkan kemajuan besar, tapi ternyata masih kurang dari target global untuk melipatgandakan kapasitas energi terbarukan pada 2030.
Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) dalam laporan terbarunya mengungkapkan bahwa untuk mencapai target 2030, dunia perlu menambah kapasitas energi terbarukan sebesar 1.120 GW setiap tahun. Artinya, tingkat pertumbuhan saat ini belum cukup cepat.
Badan Energi Internasional (IEA) juga mencatat bahwa energi terbarukan menyumbang 38 persen dari total pertumbuhan pasokan energi dunia di 2024. Sumber lainnya terdiri dari gas alam sebesar 28 persen, batu bara 15 persen, minyak bumi 11 persen, dan tenaga nuklir 8 persen. IEA bahkan memperkirakan bahwa kapasitas energi terbarukan yang ditambahkan pada 2024 mencapai 700 GW, jauh lebih tinggi dari proyeksi IRENA. Dari jumlah tersebut, sekitar 80 persen berasal dari tenaga surya.
Menanggapi data ini, Direktur Jenderal IRENA, Francesco La Camera, menegaskan bahwa dunia hanya punya enam tahun lagi untuk memenuhi target yang disepakati dalam COP28. Ia menyatakan bahwa dunia membutuhkan tambahan lebih dari 1.120 GW energi terbarukan setiap tahun hingga 2030 agar tetap berada di jalur yang benar untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama internasional, terutama untuk membantu negara-negara di belahan dunia Selatan dalam mengembangkan energi terbarukan mereka.
Dengan meningkatnya ketergantungan dunia pada energi bersih, ada banyak alasan kenapa energi terbarukan harus terus dipercepat. Secara ekonomi, energi terbarukan semakin kompetitif dengan biaya produksi yang terus menurun. Selain itu, energi terbarukan meningkatkan ketahanan energi dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, membantu mengurangi emisi karbon yang berkontribusi pada perubahan iklim, serta membuka peluang bisnis besar dengan investasi yang terus meningkat.
IRENA juga mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk segera menyusun rencana nasional yang jelas dalam mendukung pertumbuhan energi terbarukan. Rekor pertumbuhan energi terbarukan di 2024 membuktikan bahwa dunia bergerak ke arah yang benar, tapi belum cukup cepat! Dengan 2030 semakin dekat, dunia perlu menggandakan upayanya agar transisi ke energi bersih dapat berlangsung lebih cepat dan lebih luas. Pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat harus bekerja sama dalam memanfaatkan momentum ini demi menciptakan masa depan energi yang lebih bersih, lebih murah, dan lebih berkelanjutan. Jangan sampai kita kehabisan waktu!
(Anton)