SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Polrestro Metro Depok membekuk Ustad Adam Ibrahim (AI) penyebar hoaks atau berita bohong tentang adanya diduga babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat. Kabar babi ngepet sempat viral di masyarakat.
“Kami telah menetapkan satu orang tersangka AI yang juga merupakan warga setempat,” kata Kapolrestro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar, di Mapolrestro Depok, Kamis (29/4/2021).
Kapolres menegaskan, semua berita tentang babi ngepet selama beberapa hari ini hanya karangan AI semata yang menginginkan dirinya agar bertambah terkenal saja.
AI bersama enam orang rekannya merangkai cerita tentang babi ngepet. Berawal dari adanya warga yang kehilangan uang sebesar Rp 1 juta dan Rp 2 juta yang kejadiannya setiap malam Selasa dan malam Sabtu.
Kemudian, AI membeli babi hutan berwarna hitam dari sebuah toko daring dengan harga Rp 900 ribu dengan ongkos kirim Rp 200 ribu.
Menurut keterangan AI, penangkapan diduga babi ngepet tersebut dilakukan oleh warga Kelurahan Bedahan dengan cara telanjang bulat bugil.
Atas cerita AI tersebut, banyak warga setempat penasaran sehingga ingin menyaksikan secara langsung babi ngepet tersebut yang mengakibatkan terjadinya kerumunan.
“Ternyata ini semua cerita bohong, tidak benar, hanya karangan AI saja,” ujarnya pula.
Karena itu, Kapolres mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan pemberitaan yang belum tentu kebenarannya.
“Jangan mudah membagikan berita yang belum tentu kebenarannya,” katanya lagi.
Tersangka AI saat ini berada di tahanan Polrestro Depok untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Ia terancam hukuman penjara selama 10 tahun.
Pasal yang dikenakan adalah Pasal 14 Ayat 1 dan atau Ayat 2 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Namun, Kapolres menjelaskan saat ini baru Adam Ibrahim (44) sebagai tersangka penyebar berita bohong. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan status tujuh saksi tersebut dinaikkan sebagai tersangka.
“Kita masih menetapkan satu orang AI sebagai tersangka untuk yang lain kita akan gelar perkara apakah masuk dalam pasal yang sama atau UU ITE yang menyebarkan berita bohong,” ujarnya lagi mempertegas.
AI mengakui semua perbuatannya yang telah melakukan rekayasa atau berita bohong tentang babi ngepet bersama enam orang temannya.
“Saya menyesal telah melakukan ini semua. Mungkin iman saya sedang turun. Saya mohon maaf khususnya bagi warga Bedahan dan warga Indonesia pada umumnya,” ujarnya pula.
Kasus Ibu Wati
Sementara itu, Kasus Ibu Wati yang viral gegara menuding tetangganya menjalani ritual pesugihan babi ngepet lantaran si tetangga menurutnya menganggur tetapi kaya berbuntut panjang. Warga masih tidak terima meski Wati meminta maaf dan memintanya pergi meninggalkan wilayah tersebut.
Ketua RW 10 Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Syarif Nurzaman, mengatakan, sekitar pukul 15.00 WIB, massa kembali menyambangi rumah Wati. Mereka mengusir Wati dari wilayah tersebut.
“Warga Kampung Baru nggak terima cukup begitu saja, minta maaf. Banyak yang mau melaporkan ke polisi,” kata Nurzaman, Kamis (29/4/2021).
Nurzaman mengatakan dirinya sudah menengahi peristiwa itu. Emosi massa sudah terkendali, tapi warga menuntut Wati segera pindah dari Kampung Baru, Desa Ragajaya.
“Akhirnya mereka menuntut ibu Wati harus pindah. Kondisi sudah terkendali. Ibu Wati juga udah beres-beres mau pindah,” ujarnya.
Nama Wati sebelumnya viral di lokasi kemunculan babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Di situ dia membuat pengakuan dirinya curiga ada tetangganya menjalani ritual pesugihan babi ngepet lantaran si tetangga yang dia maksud ini menganggur tetapi banyak uang.
“Dari kemarin saya sudah pantau, Pak, orang ini. Ini dia berumah tangga dia nganggur tapi uangnya banyak. Saya sudah lewat rumahnya, udah saya lemparin sesuatu di depan rumah biar ketahuan,” kata Ibu Wati dalam potongan video yang viral.
Tidak lama berselang video Ibu Wati yang menuding tetangga ini pun viral. Dia digeruduk warga hingga akhirnya membuat video klarifikasi dan permintaan maaf. Dia mengaku menyesali ucapannya menuding tetangganya yang menganggur tapi kaya.
“Assalamualaikum WR WB, buat warga Kampung Baru, Ragajaya, pokoknya buat semua warga Kampung Baru yang saya tidak sebutkan satu per satu karena saya tidak hafal ya, saya di sini hanya merantau dan ngontrak. Nah, saya mau minta maaf atas video yang tadi saya ucapkan. Seribu minta maaf dari ujung kaki sampai ujung kepala, saya bener-bener minta maaf dengan keterangan saya atau ucapan mulut kasar saya tadi,” katanya.
“Sekali lagi saya minta maaf. Itu saya ada kesalahan dari air ludah saya atau lidah saya, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau memang ini menyakitkan warga Kampung Baru atau Ragajaya. Sekian terima kasih. Saya minta maaf sebelumnya. Assalamualaikum WR WB,” sambung Ibu Wati. (wwa)