SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Penyanyi Rara Sekar memilih cara tersendiri merayakan Hari Pangan se Dunia yang jatuh pada 16 Oktober. Kakak dari Isyana Sarasvati ini menciptakan lagu berjudul ‘Perempuan’.
Lagu tersebut dipersembahkan bagi petani perempuan sebagai upaya memberikan dukungan positif, dinyanyikan saat tampil di Konser Virtual ‘Lagu untuk Negeri Agraris’, yang digelar oleh Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Sabtu (17/10).
“Perempuan itu punya kekuatan yang sangat besar. Perempuan itu memiliki karakter merawat, mengasihi dan itu menjadi energi yang sangat dibutuhkan pada saat ini, khususnya di dalam sektor pertanian,” kata Rara.
Bukan hanya satu lagu. Rara juga memberikan dedikasi yang teramat dalam kepada para perempuan dan petani Kendeng, Jawa Tengah, lewat lagu berjudul ‘Apati’.
Para petani Kendeng memperjuangkan hak hidup mereka dengan menentang pembangunan pabrik Semen Indonesia di Rembang, Jawa Tengah.
“Buat para perempuan Kendeng yang memperjuangkan hak untuk mendapatkan kesejahteraan dan kedaulatan mereka. Aku terinspirasi ketika melihat perjuangan mereka sewaktu menyemen kaki di depan Istana Negara,” jelas Rara.
Selain mempersembahkan lagu, Rara yang kini aktif mengembangkan urban farming, mengapresiasi para petani yang tidak pernah lelah menjalankan aktivitasnya.
Rara mengaku sudah pernah mencoba bercocok tanam, dengan menanam jagung dan sejumlah sayuran.
Pengalaman tersebut memberi wawasan baru bagi alumni S2 Cultural Anthropology di Victoria University of Wellington, Selandia Baru ini, yakni betapa sulitnya menjadi petani.
Aku belum pernah tanam padi. Baru jagung, tapi itu juga masih belum berhasil. Ternyata susah sekali dan banyak tantangannya. Jadi, salut buat petani yang terus berjuang dalam keahlian dan bidangnya di pertanian ini,” katanya.
Selain menghadirkan Rara Sekar, konser virtual ini menampilkan juga grup Akar Bambu. Grup ini menyuguhkan juga sejumlah repertoar reflektif yang berisi tentang nasib pertanian masa kini. Di antaranya ada lagu Sudiman Sujono, Land of Hope, serta Surga Dimana.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator KRKP Said Abdullah menjelaskan kegiatan ini hadir sebagai bentuk reflektif, sekaligus ajakan kepada semua pihak agar menaruh perhatian kepada petani.
Baginya, pada situasi Covid-19 seperti sekarang, maka pahlawan yang cukup berjasa tidak hanya para tenaga medis. “Para petani yang selalu berjuang memberikan ketersediaan pangan buat seluruh masyarakat merupakan pahlawan,” katanya.
Pria yang akrab disapa Ayib ini juga mengingatkan momentum sekarang harusnya menjadi penting untuk bisa membangun sistem pangan yang lebih adil kepada petani.
“Kita juga harus mulai membangun ulang sistem pertanian yang bisa memanfaatkan sumber pangan kita yang berlimpah. Inilah salah satu cara untuk membuat Indonesia bisa berdaulat pangan,” ujarnya. (Tumpak S)