SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Pemindahan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) memang jadi proyek ambisius. Tapi, menurut Rahmat Saleh, anggota DPR dari PKS, ada banyak hal yang perlu dipikirkan lebih dalam — bahkan ada risiko sosial serius di depan mata!
Dalam rapat dengan KemenPAN-RB di Kompleks Parlemen, Selasa (22/4), Rahmat mempertanyakan dengan cukup tajam:
“Apakah pemindahan ASN ke IKN ini benar-benar sebuah kebutuhan yang mendesak, atau hanya sekadar keinginan semata?”
Menurutnya, sebelum buru-buru memindahkan ribuan ASN, pemerintah harus objektif. Kalau memang kebutuhan, perlu ada perencanaan konkret dan bertahap.
Kalau asal pindah, siap-siap saja lahir masalah baru!
Kekhawatiran Besar: Keluarga Terpisah, Masalah Sosial Meledak?
Rahmat menyoroti masalah sosial yang mungkin tak terduga:
– Pemisahan keluarga akibat ASN harus tinggal jauh dari pasangan dan anak-anak.
– Biaya tiket mahal, hidup yang berat, dan jarak yang jauh bisa memperparah stres.
– Potensi perselingkuhan pun disebut Rahmat sebagai risiko nyata!
“Saya khawatir, ini akan memunculkan masalah baru yang tidak kita prediksi sebelumnya. Salah satunya adalah perselingkuhan yang mungkin semakin marak,” ujarnya tegas.
Buat ASN yang keuangannya pas-pasan, tekanan ini bisa jadi sumber masalah serius. Tiket yang mahal, jarang ketemu keluarga, semuanya bikin beban bertambah.
Bukan Cuma Keluarga, Tapi Juga Budaya
Masalah lain?
ASN dan keluarganya harus beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat berbeda dari yang mereka kenal.
“Belum lagi masalah penyesuaian sosial dengan tetangga dan masyarakat sekitar,” tambah Rahmat.
Kalau tidak disiapkan matang, perpindahan ini bisa jadi lebih ribet daripada yang dibayangkan.
Rahmat Saleh menekankan: Pemindahan ASN ke IKN harus jadi keputusan strategis berbasis kebutuhan nyata, bukan sekadar ambisi. Dan kalau mau sukses? Perencanaannya harus super detail — jangan sampai malah bikin bom waktu sosial di masa depan!
(Anton)