SUARAINDONEWS.COM, Jakarta– Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata selama dua hari pada 6 dan 7 Januari. Gencatan dilakukan karena bertepatan dengan perayaan Natal Kristen Ortodoks. Putin juga siap mengakhiri perang dan negosiasi dengan Ukraina.
Hal itu kesepakatan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang memfasilitasi perdamaian dengan Ukraina.
Namun, Putin menyampaikan syarat negosiasi dengan Ukraina kepada Erdogan. Untuk berdialog, Putin menegaskan Ukraina harus ‘legawa’ dengan wilayah yang dianeksasi Moskow. Itu merupakan syarat yang berpotensi ditolak mentah-mentah oleh Ukraina.
“Vladimir Putin menegaskan kembali keterbukaan Rusia untuk dialog yang sebenar-benarnya, asalkan otoritas Kyiv memenuhi persyaratan yang telah diajukan dan berulang kali disuarakan, serta mempertimbangkan realitas teritorial baru,” demikian bunyi pernyataan Kremlin, seperti dikutip Reuters, Kamis (5/1/2022).
Dalam kesempatan itu, Putin juga mengakui peran negara-negara Barat yang selama ini terus-terusan memasok senjata ke Kyiv dan memberikan informasi serta arahan ke negara itu.
“(Putin) mengakui peran destruktif Barat yang memasok senjata ke Kyiv, memberikan informasi dan arahan,” bunyi pernyataan Kremlin.
Erdogan dan Putin selama ini memang kerap melakukan pembicaraan sejak pasukan Kremlin menginvasi Ukraina Februari 2022 lalu. Bukan cuma dengan Rusia, pemimpin Turki itu juga menjalin berkomunikasi dengan Ukraina.
Turki beberapa kali tercatat mencoba memediasi Rusia-Ukraina agar segera menyudahi perang. Negara itu menjadi mediator Moskow dan Kyiv bersama-sama dengan PBB.
Salah satu pencapaian mediasi Turki yakni kesepakatan Rusia-Ukraina terkait diberlakukannya kembali ekspor biji-bijian lewat Laut Hitam.
Terkait hal itu, Putin sempat mengingatkan Erdogan bahwa semua hambatan ekspor baik terhadap makanan maupun pupuk Rusia harus dicabut. Sebab hal itu, menurut Moskow, merupakan bagian dari kesepakatan biji-bijian.
Soal perang, Erdogan juga baru-baru ini mendesak Putin untuk mendeklarasikan gencatan senjata dengan Ukraina. Lewat sambungan telepon, Erdogan meminta Putin segera mengumumkan sikap tersebut.
“Presiden Erdogan mendesak perdamaian dan negosiasi seharusnya didukung gencatan senjata dan visi solusi keadilan,” kata Erdogan, seperti dikutip AFP. (wwa)