SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani berharap segera ada vaksin untuk anak di bawah 12 tahun. Hal ini mengingat virus corona, terlebih varian Delta, telah banyak menyerang anak-anak tanpa mengenal usia.
“Kita bersyukur sekarang anak usia 12-17 tahun sudah bisa divaksin. Tentu kita berharap ke depan segera ada vaksin untuk anak-anak usia di bawahnya, karena varian Delta ini sudah banyak menginfeksi anak-anak tanpa mengenal usia,” kata Puan terkait peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh hari ini, Jumat (23/7/2021).
Data Satgas Covid-19 menyebutkan, per hari ini ada 12,8 persen anak Indonesia berusia 0-18 tahun terinfeksi Covid-19. Dengan kata lain 1 dari 8 orang yang terpapar virus corona adalah anak-anak. Sementara itu, sudah 775 (1 persen) anak Indonesia meninggal karena Covid-19, dengan rincian 0,5 persen usia 0-5 tahun, dan 0,5 persen lainnya usia 5-18 tahun.
“Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan keselamatan anak-anak Indonesia,” ujar Puan.
Oleh karena itu, Puan berharap segera ada vaksin Covid-19 untuk anak-anak Indonesia di bawah 12 tahun, terlebih sejumlah negara lain juga sudah memulainya.
Menurutnya, vaksin untuk anak tidak semata-mata menyangkut soal keselamatan anak, tetapi juga proses belajar anak ketika pembelajaran tatap muka diberlakukan di sekolah.
“Tentu kita tidak mau anak-anak kita di bangku SD (bawah 12 tahun), terkendala belajarnya karena belum ada vaksin untuk mereka,” ujarnya.
Mantan Menko PMK ini melanjutkan, selama belum ada vaksin untuk anak-anak Indonesia di bawah 12 tahun, dia berharap para orangtua untuk melindungi buah hatinya dengan meningkatkan imunitas anak dan menjaga protokol kesehatan di lingkungan rumah.
“Sementara ini jangan bawa anak-anak makan di luar atau berkunjung ke keluarga lain. Orangtua juga kalau habis keluar rumah wajib membersihkan diri, sebelum memeluk dan mencium anak-anaknya,” kata ibu dua anak ini.
Soal vaksinasi anak 12-17 tahun yang sudah berjalan, Puan juga meminta proses tersebut dipercepat, agar target vaksinasi 26,7 juta anak remaja bisa selesai akhir 2021 nanti.
“Di sinilah perlu peran orangtua agar turut membawa anak remajanya (12-17 tahun) saat mau divaksin. Kalau orangtuanya sudah duluan divaksin, agar menyempatkan waktu mendampingi anak-anaknya ke tempat vaksin.” ujar Puan.
Berdasarkan data Kemenkes per (21/7/2021), dari 26,7 juta sasaran vaksin anak 12-17 tahun, yang mendapat dosis pertama baru 540.018 anak. Sementara pada pemberian dosis dua baru 37 anak.
Dalam kesempatan ini, Puan terus mendorong pemerintah untuk mempercepat realisasi belanja anggaran penanganan Covid-19. Belanja tersebut salah satunya harus dipergunakan untuk perlindungan anak-anak Indonesia yang terdampak pandemi.
“Anak-anak adalah salah satu kelompok yang paling rentan dalam pandemi ini. Mulai dari mereka yang terinfeksi langsung, ditinggal wafat orangtua, sampai mereka yang belajarnya terganggu karena pandemi,” katanya.
Oleh karena itu, kata Puan, pemerintah harus memberi perhatian khusus terhadap anak-anak lewat serapan anggaran yang dipergunakan untuk melindungi anak-anak Indonesia dari dampak Covid-19.
“Perlindungan itu bisa dalam bentuk bantuan alat belajar online, santunan atau beasiswa bagi anak-anak yang ditinggal wafat orangtua mereka. Terlebih jika orangtua mereka adalah salah satu tenaga kesehatan yang gugur karena berjuang di garda terdepan menghadapi pandemi ini,” jelas Puan. (wwa)