SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Dua perusahaan Thailand yang berbisnis di Indonesia, PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP Indonesia) dan PT.Jembayan Muarabara dan Sakari, memberikan bantuannya terhadap korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (5/10), dengan total Rp 500 juta, melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
yang diterima langsung oleh Direktur Utama Baznas, Muhammad Arifin Purwakananta, dari General Manager PTTEP Indonesia, Titi Thongjen (Rp. 300 juta) dan Direktur PT.Jembayan Muarabara dan Sakari, Sumchai Sukhahuta (Rp 200 juta).
Tak hanya itu saja, Direktur PT.Jembayan Muarabara dan Sakari, Sumchai Sukhahuta juga menyampaikan sumbangan sebesar Rp 5.500.000 dari donasi yang dikumpulkan oleh para karyawan PT.Synergi Consultants Services, saat penyerahan secara simbolis di Wisma Sirca, Jakarta, kepada pihak Baznas.
General Manager PTTEP Indonesia, Titi Thongjen pun menyampaikan bahwa bantuan kepada korban di Sulawesi Tengah ini merupakan salah satu bagian dari sejumlah bantuan yang akan dikumpulkan perusahaan perusahaan Thailand yang membuka investasinya di Indonesia. Selain bantuan lain yang diserahkan Pemerintah Kerajaan Thailand dan masyarakat Thailand yang ada di Indonesia.
Sementara Direktur PT.Jembayan Muarabara dan Sakari, Sumchai Sukhahuta, berharap BAZNAS yang merupakan lembaga sangat berpengalaman menolong masyarakat yang dhuafa akibat bencana, tidak saja menerima bantuan donasi kepada korban berdampak bencana berupa uang tunai. Namun juga bisa berupa barang barang kebutuhan sehari hari para korban bencana.
Karena penderitaan korban akibat tsunami pernah dirasakan Sumchai Sukhahuta saat tsunami di Phuket Thailand, belum lama ini, dimana kebutuhan pokok sehari hari yang amat dibutuhkan oleh mereka. Oleh karenanya, BAZNAS bisa berperan menyalurkan bantuan semacam itu juga dari para donatur yang ingin meringankan beban para korban terdampak bencana.
Sedangkan bagi BAZNAS, amanah ini segera disalurkan untuk saudara-saudara kita yang menjadi korban gempa di Sulawesi Tengah. Dan alhamdulillah. semakin banyak perusahaan yang memercayakan donasinya ke BAZNAS lewat BAZNAS Tanggap Bencana (BTB), ungkap Direktur Utama BAZNAS, M. Arifin Purwakananta.
Saat ini, Baznas sudah menyalurkan dana senilai Rp 8 miliar untuk membantu para korban gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah. Angka ini akan terus bertambah karena banyak pihak yang menyalurkan bantuan melalui BAZNAS. Bantuan tersebut bukan disalurkan melalui cara “sinterklas system, namun dikelola sedimikian rupa bersama masyarakat sekitar bencana sehingga menempatkan peran mereka sebagai subyek daripada penangganan bencana tersebut. Seperti mulai pembuatan dapur umum, penyiapan makanan, selimut, perlengkapan bayi, tenda, terpal, MCK, pembangunan mushola, sekolah, pendampingan psiko sosial, dua rumah sakit lapangan, serta tentunya digunakan untuk membangun hunian sementara yang memadai, lanjut Arifin.
Program-program BAZNAS dikalkulasi dengan metode Social Retum On Investment (SROI). Sehingga bisa terukur dan memiliki dampak yang lebih efektif. Hal inilah yang menyebabkan BAZNAS semakin dipilih menjadi mitra penyaluran bantuan untuk mustahik, tambahnya lagi.
Hingga saat ini BAZNAS telah menurunkan 19 orang ke daerah terdampak bencana yang terbagi dalam 5 Tim, antara lain Tim Advance, RSP Makassar, RSP Parigi Moutong, Komunikasi dan Kordinadi serta Tim Rescue. Dan diluar tim generik ini, BAZNAS melibatkan tim tim lainnya yang ada di masyarakat sekitar.
BAZNAS merupakan lembaga nonstruktural yang dibentuk pemerintah melalui UU No. 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, yang bertugas menghimpun dan menyalurkan zakat, infak, sedekah serta dana sosial kemasyarakatan lainnya. Sekaligus mengukuhkan peran BAZNAS yang kini ada di 548 daerah (Propinsi dan Kabupaten dalam mengelola zakat secara nasional.
(tjo; foto ist