SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Sub Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo melalui Regional III yang beroperasi di Provinsi Riau terus memperluas sinergitas yang telah terjalin bersama PT PLN (Persero).
Terkini, kedua perusahaan negara tersebut menyepakati untuk memperkuat posisi masing-masing entitas melalui penyaluran 8,1 Megawatt listrik PLN guna mengoptimalkan operasional lima pabrik kelapa sawit PTPN IV Regional III di Bumi Lancang Kuning.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa menyebutkan keempat pabrik kelapa sawit yang teraliri listrik andal PLN itu adalah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Sei Rokan, PKS Tandun, dan PKS Terantam dengan masing-masing tersambung listrik sebesar 1,73 MW, PKS Sei Intan sebesar 1,385 MW, serta PKS Lubuk Dalam sebesar 1,5 MW.
“Total 8,1 megawatt listrik yang dialirkan untuk 5 PKS,” buka Jatmiko dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (21/04).
Kerjasama tersebut juga menjadi kelanjutan dari kerjasama elektrifikasi yang dimulai Regional III, dulu PTPN V, bersama PLN yang memang dimulai dimasa Jatmiko masih memimpin di PTPN V sebelum integrasi.
Penyambungan listrik untuk empat PKS secara resmi ditandai dengan penandatanganan surat perjanjian jual beli tenaga listrik (SPJBTL) dengan total daya 6,6 MVA di kantor UP3 Kota Bangkinang, Kabupaten Kampar, dan dilanjutkan dengan penandatanganan integrated business solutions di Kantor PLN UID Riau-Kepri belum lama ini.
“Alhamdulillah, melalui sinergitas dengan PLN, semakin memperkuat ikhtiar kita mewujudkan astacita ketahanan pangan melalui operasional yang didukung sistem kelistrikan yang andal,” kata Jatmiko.
Program Electrifying Agriculture (EA) memberikan jaminan ketersediaan listrik untuk penguatan operasional perusahaan.
Selama lima tahun terakhir, PTPN IV Regional III telah mengusung beragam strategi, terutama memanfaatkan digitalisasi dalam memperkuat operasional perusahaan yang membutuhkan dukungan kelistrikan yang andal. Beragam inovasi yang dihasilkan tidak hanya ditempat sebagai supporter, melainkan sebagai driver kemajuan perusahaan sehingga terbentuk value innovation.
Untuk itu, Jatmiko menjelaskan bahwa program Electrifying Agriculture sejalan dengan semangat perusahaan dalam akselerasi dan optimasi serta mengoptimalkan by product cangkang sawit sebagai tambahan pendapatan perusahaan.
“Tentunya sejalan dengan upaya peningkatan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi perusahaan hingga dampak lingkungan,” kata dia.
Dalam setahun, PTPN IV Regional III berpotensi mengoptimalkan cangkang sawit yang sebelumnya sebagai bahan bakar boiler menjadi by product yang turut andil memberikan dampak positif tambahan pendapatan hingga Rp8,3 miliar per tahunnya.
Secara keseluruhan program EA di PTPN IV PalmCo Regional III sukses memenuhi kebutuhan listrik di 12 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan 8.632 Rumah Karyawan PTPN IV Regional IIII.
“Kami berharap kerja sama ini bisa terus diperkuat dan dikembangkan untuk kemajuan bersama di masa depan,” tukas Jatmiko.
Sementara itu General Manager PLN Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau, Tonny Bellamy menjelaskan, melalui program EA, PLN ingin mendukung pelaku usaha di sektor agrikultur untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional yang berujung pada peningkatan keuntungan. Program ini juga membuat kegiatan usaha dari pelaku bisnis menjadi lebih ramah lingkungan.
“PLN bersama PalmCo telah sepakat untuk bersinergi dan berkolaborasi dalam mengintegrasikan layanan kelistrikan PLN di areal perkebunan milik negara. Kami optimis, langkah ini mendorong peningkatan produktivitas dan efisiensi bagi Perusahaan,” ujar Tommy.
Ia menambahkan, layanan kelistrikan PLN ini merupakan bentuk dukungan penuh satu-satunya perusahaan listrik negara itu untuk mendorong pertumbuhan bisnis PalmCo menjadi perusahaan agribisnis terintegrasi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
“PLN terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor perkebunan untuk menciptakan pembangunan ekonomi berkelanjutan,” tuturnya.
(Anton)