SUARAINDONEWS.COM, Bandung – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam pidatonya mengingatkan, cita-cita bersama untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. SDM yang unggul akan membawa Indonesia mampu bersaing dalam hal ekonomi digital.
“Berikan mahasiswa kesempatan untuk belajar kepada siapa saja, di mana saja. Belajar di luar kampus itu akan sangat bagus sekali sesuai yang sering disampaikan Mendikbudristek mengenai Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar,” ujar Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Dies Natalis Universitas Parahyangan (Unpar) ke-67 “Pancasila Kekuatan Rakyat dan Keindahan Tradisi”, Senin (17/1/2022).
Mendukung lebih banyak lagi partisipasi dalam program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Presiden RI mengatakan untuk pendidikan tinggi agar memfasilitasi mahasiswanya untuk mengembangkan talentanya. Jangan dipagari oleh terlalu banyak program-program studi di fakultas.
Presiden menyebutkan, Indonesia memiliki potensi besar di sektor ekonomi digital. Pasar digital Indonesia bahkan tumbuh pesat jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. Kepala Negara memprediksi, pada 2025, pasar digital Indonesia dapat meningkat sampai di angka USD146 miliar.
“Indonesia memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi digital di Asia Tenggara. Kita berkontribusi 40 persen ekonomi digital kita di Asia Tenggara,” tambah Presiden.
Menurutnya masa depan nantinya akan hybrid. “Hybrid knowledge maupun hybrid skill menjadi penting dimiliki SDM kita. Karena tanpa adanya SDM yang baik, saya ragu terkait urusan ekonomi digital, kita akan bisa melompat,” imbuh Kepala Negara.
Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengajak kampus agar menyiapkan mahasiswanya dengan baik. “Mahasiswa perlu disiapkan untuk selalu siap belajar. Karena perubahan akan muncul setiap hari. Akan berubah terus dunia ini,” tekan Kepala Negara.
Turut medampingi Presiden, adalah Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim. Menteri Nadiem memberikan ucapan selamat kepada sivitas akademika, alumni, dan keluarga besar Unpar atas hari jadinya yang ke-67.
“Semoga Unpar terus berkontribusi menghidupkan Pancasila dalam upaya kita bersama menyiapkan SDM unggul untuk Indonesia Maju,” kata Menteri Nadiem.
Terkait MBKM, Mendikbudristek menyampaikan, “Sesuai arahan Bapak Presiden RI, kita perlu mendorong agar mahasiswa mau mencoba berpartisipasi dalam program-program MBKM”.
Menteri Nadiem menyebutkan, program-program MBKM yang patut diikuti mahasiswa. Diantaranya, Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, program-program beasiswa, Magang dan Studi Independen Bersertifikat, dan lain sebagainya.
Mendikbudristek pun mengajak kampus untuk mengoptimalkan kemerdekaan belajar di lingkungan pendidikan tinggi. “Universitas juga perlu menciptakan program-programnya sendiri di luar kampus. Mahasiwa kita, universitas-universitas kita harus mencari pengalaman di luar agar semakin berkualitas dan sesuai perkembangan zaman,” ujar Mendikbudristek.
Menutup kunjungan Mendikbudristek mendampingi Presiden RI di Unpar, Menteri Nadiem mengajak insan pendidikan tinggi untuk serentak bergerak. “Kita butuh gerakan. Kalau kebijakan saja, saya bisa bikin. Tapi menurut saya yang terpenting adalah bahwa kita perlu jadikan Kampus Merdeka ini sebagai gerakan dan budaya sivitas akademika,” tutup Mendikbudristek. (Agus M)