SUARAINDONEWS.COM, Depok-Dalam acara “Prabowo Menyapa Warga Jawa Barat”, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan masih banyak kelompok elite di Indonesia bertanggung jawab besar atas perekonomian Indonesia baik di pusat maupun daerah sehingga sekarang ini perekonomian tidak berpihak pada rakyat kecil di Indonesia. Karena Prabowo menilai, para elitelah yang ada di dalam pengambilan kebijakan yang ada di Indonesia.
Elite yang dimaksud Prabowo meliputi semua unsur pimpinan yang menjalankan bidangnya seperti, elite di pemerintahan, partai politik, hingga para pengusaha dan cendekiawan turut bertanggung jawab atas terbangunnya sistem perekonomian neoliberal di Indonesia. Prabowo juga mengakui kalau dirinya adalah bagian dari elite yang ada di Indonesia, karena dia adalah pemimpin partai politik. Dan Prabowo menyadari dulu merupakan bagian dari elite TNI karena pernah menjabat Panglima Komando Strategis Angkatan Darat.
“Kalau ada yang tanya ke saya, Bapak elit bukan? Saya jawab, iya saya juga elit, tapi elit yang sudah tobat,” Jelas Prabowo dalam menyapa warga Jawa Barat di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Minggu Sore, (01/04).
Prabowo mengatakan selama ini kekayaan yang dimiliki Indonesia tidak dapat dinikmati seluruh rakyat Indonesia, karena Indonesia yang memiliki kekayaan yang berlimpah hanya memiliki gaji dengan rata-rata 15 kali dibawah singapura. Prabowo menilai adanya masalah lain di Indonesia, yaitu sistem pemerintahan yang salah, dimana tahun 2004 lalu dirinya sudah menjelaskan bahwa sistem ekonomi Indonesia saat ini tidak memberikan kesejahteraan bagi rakyat.
“Saya berani mengatakan di depan rakyat, bahwa sistem ekonomi kita salah dari tahun 2004 secara resmi. Saya sudah mengatakan sistem ekonomi liberal keliru dan tidak mungkin memberi kesejahteraan dan kemakmuran kepada rakyat,” paparnya.
Acara ini dihadiri kader Gerindra, juga turut hadir Komisi X DPR RI Ir. Nuroji, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna, tokoh agama, dewan Pembina 212, ketua Forum Pembela Islam (FPI) Depok, beberapa elemen masyarakat dan stake holder lainnya.(DSK)