SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Tiga pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mengadakan pertemuan dengan Wakil Presiden ke-6 RI, Try Sutrisno, untuk melaporkan kinerja MPR periode 2019-2024. Pertemuan ini berlangsung di kediaman Try Sutrisno di Jalan Purwakarta, Jakarta, pada Senin (20/05/2024). Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet), bersama dua wakil ketua, Ahmad Basarah dan Amir Uskara, hadir dalam pertemuan tersebut.
Menurut Bamsoet, pertemuan ini merupakan kelanjutan dari pertemuan yang mereka lakukan sebelum dilantik empat tahun lalu. Dalam pertemuan tersebut, mereka melaporkan berbagai capaian serta harapan yang diutarakan oleh Try Sutrisno dan sejumlah purnawirawan serta tokoh bangsa tentang pembangunan Indonesia ke depan.
Bamsoet menjelaskan beberapa poin penting dalam laporan mereka. Salah satu topik utama yang dibahas adalah perkembangan pembahasan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang kini dikenal sebagai Pokok-Pokok Besar Haluan Negara (PPHN). Pembahasan ini dianggap penting untuk memberikan arah strategis bagi pembangunan nasional.
Selain itu, Bamsoet juga menyoroti penerapan Undang-Undang pasca reformasi yang dinilai belum sepenuhnya tepat, terutama dalam hal pelantikan presiden dan wakil presiden. Saat ini, pelantikan tersebut hanya berdasarkan keputusan dan ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tanpa adanya surat ketetapan atau keputusan dari MPR untuk menguatkan pengangkatan capres dan cawapres.
Dalam rangka memperbaiki hal ini, MPR berencana untuk menyempurnakan tata tertib di akhir masa jabatan mereka pada sidang paripurna yang dijadwalkan pada September 2024. Bamsoet menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk memberikan dasar hukum yang lebih kuat bagi pelantikan presiden dan wakil presiden di masa mendatang, guna memastikan proses yang lebih kokoh dan legitimasi yang lebih kuat.
(Anton)