SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Siapa sangka lengkuas, kunyit, sabut kelapa, kulit mangga dan kulit jengkol bisa diolah dan dimanfaatkan sebagai pewarnaan alami dari sebuah kain. Hal itulah yang kini diolah serta di proses Hj.Ratu Anita Soviah, salah seorang Ketua UKM Sandang se Sumatera Selatan, bersama para pengerajin binaannya, untuk memberi nuansa warna yang berbeda atas rancangan jumputannya yang digelar di IFW 2018, 31 Maret 2018, di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Meski banyak hal yang riskan dalam memproses bahan-bahan itu menjadi pewarnaan alami (lantaran harus di proses berulang ulang, red) toh di setiap karya rancangannya diperkenalkan baik di event fashion dalam negeri maupun di luar negeri seperti di London Fashion Week, Februari 2018, beberapa bulan lalu. Hj. Ratu Anita Soviah pun tetap menggunakan warna-warna tersebut menjadi warna-warna muda yang eksotis bagi rancangan jumputan dengan motif titik lima, titik tujuh dan titik sembilan, yang dibuatnya kali ini. Selain buah karyanya bermain lewat warna-warna tanah keperakan atau keemasan yang semakin nampak wah dan elegan dilihatnya.
Bahkan diakuinya bahwa pewarnaan alam ini sesungguhnya juga telah banyak dipakai oleh para pengerajin jumputan di daerahnya, Palembang, Sumatera Selatan, tapi Hj.Ratu Anita Soviah menjamin bahwa pewarnaan alami melalui hasil rancangannya yang ditampilkan di sejumlah event fashion tersebut, merupakan pewarnaan alam sesungguhnya.
Dan lewat 12 rancangan Back to Nature dalam IFW 2018 kali ini, dirinya terus membawa pesan bahwa jumputan dengan warna-warna alami yang soft nan eksotis itu, sekaligus mengingatkan pada kita semua betapa pentingnya menjaga alam lantaran alam banyak memberikan manfaat pada kita semua sebagai mahluk hidup. Dan alam pula yang akan memberikan kita semua musibah yang tiada terkira jika kita lalai memjaganya.
Semoga pesan alam tersebut dapat ditampilkan pemilik brand Lentera ini, dalam Paris Fashion Week 2018 mendatang.
(tjo; foto gha