Berlangsung sejak hari Sabtu hingga Minggu (28 – 29 April), pertandingan pencak silat yang berlabel IYOS Jakarta Pencak Silat Championship 2018 (IYOS JKTC 9 2018) di GOR POPKI Cibubur telah melahirkan bibit baru atlet pencak silat Indonesia. IYOS JKTC 9 2018 bukan semata sebagai ajang untuk mencari prestasi, tapi juga sebagai ajang untuk belajar menempa diri di arena bersama lawan tanding.
IYOS JKTC 9 2018 sebagai salah satu kegiatan pencak silat resmi yang masuk ke dalam agenda Kemenpora. IYOS JKTC 9 ini diikuti mulai dari Tingkat Usia Dini (SD), Pra-Remaja (SMP), dan Remaja (SMA/K), baik dari sekolah-sekolah dan perguruan silat yang ada di Jakarta dan daerah seperti Yogyakarta. JKTC 9 2018 inipun diikuti oleh negara tetangga yakni Singapura.
Penyelenggraan JKTC 9 2018 ini bisa disebut berhasil pelaksanaannya. JKTC 9 bisa dijadikan sebagai langkah awal untuk pengolahan kemampuan para pesilat sebagai calon atlit baru dari usia dini hingga remaja.
Bibit-bibit pencak silat berprestasi pun telah lahir dari sekolah-sekolah dan perguruan silat. Salah satu perguruan silat yang patut bangga dengan pesilatnya yang berlaga di IYOS JKTC 9 2018 adalah PSN ISMD Putra Setia cabang Depok. Dengan perjuangan yang gigih di atas arena matlas, para pesilat Putra Setia pyn berhasil menyabet 6 emas, 14 perak, dan 3 perunggu baik dari kategori tanding dan seni.
Keberhasilan pesilat Putra Setia tak urung membanggakan para pelatihnya. Salah satu pelatih yang senang dengan keberhasilan pesilatnya adalah M. Soleh, yang juga Wakil Ketua PSN ISMD Putra Setia Cabang Depok. Dia merasa cukup puas dengan keberhasilan yang didapat para pesilatnya.
“Untuk saat ini cukup puas meskipun masih kurang dari harapan. Yang penting untuk adik-adik pesilat cukup bisa mengetahui mengenai gerak dan jurus dalam pertandingan. Apalagi mengingat pesilat yang turun ke IYOS JKTC 9 2018 dari Putra Setia ini masih ada yang perdana,” kata M. Soleh.
M. Soleh lebih lanjut menjelaskan tujuan lain pesilat diikutka ke JKTC 9 ini, agar para pesilat memiliki kemampuan dalam menguasai ilmu silatnya terutama di arena pertandingan. Untuk menambah kemampuan memang perlu mengikuti pertandingan silat tidak cukup hanya satu atau dua kali, tapi rutin untuk mengasah kemampuan dalam bertanding. Sehingga mereka mengetahui karakter lawan di kala pertandingan.
“Perbanyak latihan yang lebih serius dan mengikuti pertandingan-pertandingan supaya jam terbangnya bertambah. Selain itu agar bisa mengendalikan hawa nafsu dan emosi di saat menghadapi lawan di arena pertandingan,” tegasnya.
Karena itu untuk meningkatkan kemampuan pesilat, M. Soleh dan pelatih lainnya serta litbang PSN ISMD Putra Setia akan memantau kemampuan dari para pesilatnya, yang cocok untuk ikut di kategori tanding dan seni lebih mendalam agar siap untuk turun ke arena pertandingan. (*)