SUARAINDONEWS.COM, Mandalika, NTB – Gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit sukses mencuri perhatian dunia. Ajang MotoGP yang berlangsung di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini bukan hanya menampilkan aksi menegangkan di lintasan, tetapi juga memberi dampak ekonomi besar bagi masyarakat sekitar.
Aksi Panas di Lintasan Mandalika
Seri ke-18 MotoGP musim 2025 ini menjadi salah satu yang paling dinanti. Marco Bezzecchi dari tim Aprilia tampil luar biasa dengan memecahkan rekor lap di Mandalika—1 menit 28,832 detik—dan mengamankan posisi pole. Tak berhenti di situ, Bezzecchi juga berhasil menjuarai Sprint Race, meski sempat start buruk.
Drama pun terjadi saat Marc Marquez terkena penalti long lap akibat bersenggolan dengan Alex Rins dan hanya finis di posisi ke-7. Sementara rekan setimnya di Ducati, Francesco Bagnaia, tampil kurang maksimal dan gagal menembus Q2.
Dengan panjang lintasan 4,3 km dan 17 tikungan menantang, Sirkuit Mandalika benar-benar menguji kemampuan para pembalap dunia. Para penonton pun disuguhi pertarungan sengit di bawah terik matahari tropis Lombok yang ikonik.
Penyelenggaraan Terbaik Sejak Awal MotoGP Mandalika
Menurut laporan sejumlah media nasional, penyelenggaraan tahun 2025 disebut sebagai yang terbaik sejak MotoGP pertama kali digelar di Mandalika. Infrastruktur meningkat, pelayanan penonton lebih baik, dan sistem keamanan serta kebersihan area sirkuit jauh lebih tertata.
Pertamina Patra Niaga juga ikut memastikan kelancaran event dengan menghadirkan SPBU modular dan suplai bahan bakar Pertamax Turbo untuk kendaraan resmi seperti safety car, medical car, dan tim marshall.
Selain itu, status sirkuit kini telah naik menjadi Grade A FIM, standar tertinggi yang diakui dunia internasional untuk penyelenggaraan balap MotoGP.
Mandalika Panen Rezeki, UMKM dan Warga Lokal Kebanjiran Berkah
Tak hanya soal adu cepat, kehadiran MotoGP juga berdampak besar bagi ekonomi lokal. Tingkat hunian hotel di sekitar Mandalika mencapai 100 persen, dan penerbangan ke Lombok melonjak drastis selama pekan balapan.
Para pelaku UMKM hingga warung kecil pun merasakan berkah. Salah satunya Rumah Makan Amfana yang berlokasi di depan sirkuit, melaporkan lonjakan omzet hingga 90 persen dibanding hari biasa. Banyak pedagang bahkan buka hingga larut malam untuk melayani wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Event MotoGP ini seperti lebaran buat kami,” ujar salah satu pedagang di Kuta Mandalika kepada media lokal.
Pertamina Libatkan Generasi Muda
Tak hanya fokus pada balapan, Pertamina juga melibatkan mahasiswa berprestasi melalui program Pertamina Goes To Campus (PGTC). Mereka berkesempatan menyaksikan langsung aksi para pembalap dunia dari paddock dan area backstage, sebagai bentuk inspirasi dan edukasi tentang energi masa depan dan olahraga otomotif.
Mandalika di Mata Dunia
Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 kembali menegaskan posisi Mandalika sebagai ikon baru motorsport global di Asia Tenggara. Kombinasi antara keindahan alam Lombok, atmosfer tropis, dan euforia ribuan penonton menjadikan event ini tak hanya balapan—tapi juga pesta budaya, pariwisata, dan teknologi.
Dengan keberhasilan ini, MotoGP Mandalika 2025 menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan ajang balap dunia dengan standar tinggi, dampak ekonomi nyata, dan kebanggaan nasional yang mendunia.
(Anton)