SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Kurniasih Mufidayati, menyoroti tantangan yang dihadapi dalam mencapai target penurunan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024. Kurniasih menegaskan bahwa upaya mencapai target ini membutuhkan kerja keras dan evaluasi yang serius.
Menurut Kurniasih, meskipun anggaran penanganan stunting telah meningkat dan dibebankan ke berbagai kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, namun capaian penurunan stunting belum sebanding dengan peningkatan anggaran tersebut. Hal ini menunjukkan perlunya evaluasi terhadap program-program penurunan stunting yang telah dilaksanakan.
“Penurunan stunting ternyata tidak dibarengi dengan keseriusan pencegahan stunting sejak dini. Artinya angka penurunan tidak dibarengi dengan pencegahan, sehingga angka kenaikannya juga tinggi,” ungkap Kurniasih.
Dalam hal alokasi anggaran, pada tahun 2022 dan 2023 telah dialokasikan dana yang signifikan untuk penanganan stunting. Namun demikian, capaian penurunan stunting masih belum optimal.
Kurniasih menambahkan bahwa perlu dilakukan evaluasi menyeluruh karena program penurunan stunting melibatkan banyak pihak, termasuk kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Dia juga menekankan pentingnya keseriusan dari semua pihak terkait, termasuk DPR, dalam mencapai target penurunan stunting.
Meskipun waktu tersisa dalam pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin hingga Oktober 2024, target prevalensi stunting 14 persen belum tercapai. Kurniasih berharap ada keseriusan lebih dalam menggenjot penurunan angka stunting secara nasional.
“Untuk mewujudkan generasi Indonesia Emas, kita harus memulai dengan membebaskan anak-anak dari stunting. Harapannya program ini bisa dievaluasi dengan semangat yang sama di pemerintahan selanjutnya,” tegasnya.
Dalam konteks ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyebutkan bahwa penurunan stunting masih dihadapkan pada kendala implementasi program yang belum optimal. Oleh karena itu, evaluasi mendalam diperlukan untuk meningkatkan efektivitas program penurunan stunting di masa yang akan datang.
(Anton)