SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Sementara itu, bagi masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan masker yang digunakan sebagai salah satu upaya pencegahan COVID19. Jenis masker yang terjual di pasaran ada berbagai jenis, seperti Masker Kain, Masker Bedah, Masker N95 hingga Facepiece Respirator atau masker seluruh muka.
Dan masker jenis kain dapat diperoleh relatif mudah oleh masyarakat. Namun demikian kita perlu mengetahui karakter penggunaan master kain ini. Dokter Spesialis Paru RS Umum Pusat Persahabatan, Erlina Burhan menjelaskan bahwa masker kain dapat digunakan oleh masyarakat yang sehat, di tempat umum maupun fasilitas lain. Hanya saja dirinya mengingatkan bahwa mereka yang memakai masker ini tetap disarankan untuk menjaga jarak (1 sampai 2 meter).
Masker kain efektif untuk memfilter partikel yang ukurannya 3 mikron atau 10 sampai 60% partikel dapat dicegah. Keuntungan masker kain yaitu penggunaan yang dapat berulang. Tapi pengguna perlu mencuci untuk pemakaian berikutnya. Dicuci dengan deterjen dan bila perlu memakai air panas, karena deterjen dan air yang hangat itu bisa mematikan virus.
Bagi tenaga medis masker kain tidak disarankan karena 40 – 90% partikel dapat menembus masker. Bagi masyarakat masker kain tidak mampu untuk melindungi aerosol (partikel padat) atau partikel yang ada di udara (airborne). Jadi pencegahan keluarnya droplet dari batuk atau bersin itu pada pemakai, kalau droplet-nya yang beratnya besar, iya bisa, tapi kalau droplet-nya kecil, nggak bisa, tidak bisa, terang Erlina di Graha BNPB Jakarta. Masker khususnya jenis bedah, sangat dibutuhkan oleh tenaga kesehatan dan orang-orang yang sakit.
Cara penggunaan masker yang tepat, yaitu menutupi hidung dan mulut hingga dagu. Kemudian saat melepaskan, pengguna menghindari untuk memegang maskernya, dan tetap harus mencuci tangan.(Tjo)