SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Terkait mensukseskan Program Indonesia Terang (PIT), Pemerintah Provinsi Papua yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintah, membuka kerjasama dalam pembangunan serta pengembangan infrastruktur tersebut, demikian ditegaskan Doren Wakerwa SH, selaku Asisten I Bidang Pemerintah Provinsi Papua saat ditemui.
Selain Asisten I Bidang Pemerintah Provinsi Papua, juga hadir wakil dari Lembaga Pengembangan CSR Indonesia (LPCI), Eko dan Frans, serta Ketua Gappenas, Dede Koswara. Gappenas merupakan asosiasi pengusaha mitra lembaga pengembangan CSR Indonesia, yang direncanakan akan terus mengadakan roadshow ke beberapa provinsi untuk mensukseskan program nawacita Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan indonesia terang (PIT).
“Kunjungan dan perhatian LPCI dan GAPPENAS diharapkan dapat membantu pembangunan dan pengembangan infrastruktur di Papua. Sekaligus menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan LPCI dan Gappenas untuk mensukseskan Program Indonesia Terang dari Presiden ini,” lanjut Doren Wakerwa SH.
Seperti disebutkan Presiden Ir Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraannya di Gedung DPR MPR dan DPD RI, 16 Agustus 2018, bahwa pembangunan ekonomi bukan hanya untuk dinikmati pada masa sekarang, tapi juga harus dirasakan dalam jangka panjang. Pembangunan mesti berkesinambungan. Salah satu penyangga keberlanjutan pembangunan adalah ketersediaan infrastruktur.
Selama empat tahun ini, infrastruktur dibangun secara masif dan merata di seluruh pelosok tanah air. Pemerintah mempercepat pembangunan nasional, baik pembangunan infrastruktur fisik maupun infrastruktur sosial. Pemerintah bekerja untuk menghadirkan pemerataan ekonomi yang berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Oleh karenanya, lanjut Dede Koswara, Ketua Gappenas, melalui proyek-proyek kelistrikan dengan sumber energi baru terbarukan yang sudah dicanangkan pemerintah (diantarannya melalui Program Indonesia Terang, red) akan terus dikerjakan di seluruh pelosok Tanah Air. Hal tersebut untuk mencukupi kebutuhan listrik masyarakat dan meningkatkan elektrifikasi, sehingga daerah-daerah perbatasan dan desa-desa terdepan akhirnya dapat menikmati aliran listrik setelah menunggu 73 tahun kemerdekaan, ujarnya.
Seperti diketahui Program Indonesia Terang (PIT) dicanangkan Menteri ESDM di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat, 21 April 2016 lalu. Lantaran belum maksimalnya rasio elektrifikasi di Indonesia sehingga memerlukan kerjasama antara Pemerintah, PLN dan instansi terkait lain untuk mencapai target 97% rasio elektrifikasi di tahun 2019.
PIT menyasar kepada 12.659 desa di 6 provinsi di Timur Indonesia yang belum terjamah oleh jaringan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perlu ada perhatian khusus untuk menerangi 2.519 desa yang masih gelap gulita.PIT mengutamakan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk dapat memberikan listrik kepada masyarakat di daerah terluar Indonesia tersebut.
Pembangkit listrik dalam PIT dikembangkan berdasarkan sistem kluster dan tidak menyambung ke sistem transmisi yang ada. Model pengembangan yang dilakukan PIT ini disebut sebagai pengembangan lepas-jaringan (off-grid). Dan ada tiga pendekatan PIT yaitu dengan ekstensi grid (untuk desa dimana PLN telah hadir) mini grid/off-grid (dengan KK yang berdekatan), serta solar home system (untuk desa dengan KK berjauhan).
Melalui program ini diharapkan dapat memanfaatkan sumber EBT dengan lebih efektif dan mempercepat tercapainya target 25% EBT dalam bauran energi nasional tahun 2025.
(tjo; foto ist