SUARAINDONEWS.COM, Garut – Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menyiapkan dana stimulan untuk masyarakat yang rumahnya rusak akibat diterjang bencana alam longsor dan banjir yang melanda sejumlah kecamatan dalam kurun waktu seminggu terakhir.
“Ada 19 rumah, dan kita sudah mengajukan bantuan stimulan, mudah-mudahan dalam waktu dekat ada realisasi,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh kepada wartawan di Garut, Senin (15/1/2024).
Ia menuturkan memasuki awal tahun sudah beberapa kali terjadi bencana alam seperti pergerakan tanah, tanah longsor, dan banjir yang menyebabkan rumah warga terjadi kerusakan.
Selain itu, lanjut dia, ada juga kerusakan infrastruktur seperti tembok penahan tanah (TPT) jebol, kemudian akses jalan desa maupun antarkabupaten tertutup material longsor sehingga mengganggu mobilisasi masyarakat.
“Terus ada TPT atau fisik infrastruktur, ada tujuh lokasi yang terganggu, sehingga aksesibilitas warga dalam perpindahan barang atau orang atau lalu lintas itu terganggu tapi sudah diantisipasi, dan diselesaikan,” katanya.
Ia menyampaikan kerusakan rumah warga maupun infrastruktur yang rusak itu terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah Garut sejak sepekan ke belakang yang tersebar di sejumlah kecamatan di antaranya Kecamatan Karangtengah, Malangbong, Tarogong Kidul, Kecamatan Pamulihan, dan Banjarwangi.
Kabupaten Garut, kata dia, merupakan daerah yang memiliki potensi bencana alam tersebar di seluruh kecamatan, terutama wilayah selatan Garut memiliki rawan bencana tanah longsor, dan pergerakan tanah, kemudian di perkotaan bencana banjir.
“Itu sebarannya rata, merata lah gitu, cuma memang yang pergerakan tanah dominan di kondisi yang berbukit dan bergunung,” katanya.
Ia menambahkan bencana alam yang selama ini terjadi di Garut tidak menimbulkan korban jiwa, maupun luka-luka, hanya kerusakan rumah warga dan fasilitas umum, dan yang terdampak itu sudah langsung ditangani.
Terkait kerugian dari bencana alam itu, lanjut dia, berdasarkan perhitungan sementara oleh petugas di lapangan diperkirakan sekitar Rp370 juta. (ANT/Akhirudin).