SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Kementerian Agama menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah jatuh pada 13 Mei 2021. Ketetapan tersebut diputuskan melalui sidang isbat yang dihadiri tamu undangan secara terbatas.
Sidang isbat dipimpin langsung oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas di Gedung Kementerian Agama, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (11/5/2021). Sidang digelar secara terbatas dengan tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
“Tidak ada yang melaporkan yang melihat hilal. Penetapan 1 Syawal di-istikmalkan,” kata Menag. Istikmal adalah istilah dimana kita menyempurnakan bulan Ramadhan selama 30 hari.
Dengan pengumuman tersebut, berarti Lebaran 2021 jatuh pada Kamis (13/5/2021). Masyarakat harus berpuasa lagi satu hari pada Rabu (12/5/2021).
Hadir secara terbatas di kantor Kementerian Agama antara lain Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi, Wakil Ketua Komisi VIII TB Ace Hadan Syadzili, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin, dan beberapa perwakilan Duta Besar negara sahabat.
Penetapan awal bulan hijriah didasarkan pada metode hisab dan rukyat mengacu pada Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. Proses hisab sudah ada dan dilakukan oleh hampir semua ormas Islam.
Adapun rangkaian sidang isbat diawali dengan pemaparan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal oleh pakar astronomi dari Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementrian Agama Cecep Nurwendaya.
Cecep menegaskan bahwa tidak ada referensi empirik visibilitas (ketampakan) hilal awal Syawal 1442 H bisa teramati di seluruh wilayah Indonesia pada hari Selasa, 11 Mei 2021.
Hal ini disampaikan Cecep saat memaparkan data posisi hilal menjelang awal bulan Syawal 1442 H/2020 M pada Sidang Isbat Awal Syawal 1442 H.
Cecep menuturkan, Kementerian Agama melakukan pengamatan hilal di 88 titik di seluruh Indonesia. Untuk di Jakarta, Kemenag melakukan pemantauan hilal di Gedung Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta lantai 7, Masjid Al-Musyariin Basmol Jakarta Barat, Pulau Karya Kepulauan Seribu, dan Masjid KH Hasyim Asy’ari Jakarta Barat.
Sidang isbat juga digelar secara tertutup. Tamu undangan mendengarkan laporan dari tim rukyat. Ormas Islam dan tamu undangan berdiskusi bersama Kemenag untuk menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah. Kemudian diputuskan melalui sidang isbat bahwa lebaran 2021 jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.
Muhammadiyah-NU
Sementara itu, PP Muhammadiyah melalui maklumatnya Sabtu (8/5/2021) sudah menetapkan 1 Syawal 1442 jatuh pada tanggal 13 Mei 2021.
Hasil itu berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Hal itu tertuang dalam Maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2021. Maklumat ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir pada tanggal 26 Januari 2021.
Pada maklumat itu dijelaskan bahwa ijtimak jelang Syawal 1442 terjadi pada Rabu, 12 Mei sekitar pukul 02.03.03 WIB.
Tinggi bulan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta hilal sudah wujud serta di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari itu bulan berada di atas ufuk.
“1 Syawal 1442 H jatuh pada hari Kamis Wage, 13 Mei 2021 M,” kata Haedar dalam maklumatnya.
“Demikian maklumat ini disampaikan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah Nya kepada kita,” sambungnya.
Sedangkan Nahdlatul Ulama (NU) juga telah menetapkan 1 Syawal 1442 Hijriah atau Idul Fitri (Lebaran 2021) jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021.
Keputusan 1 Syawal 2021 atau Hari Raya Lebaran 2021 jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021, disampaikan NU lewat akun Instagram resmi mereka, @nahdlatululama, pada Selasa (11/5/2021).
Keputusan tersebut terlampir dalam surat bernomor 4141/C.I.034/05/2021 yang ditandatangani Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) KH Said Aqil Siroj, Sekretaris Jenderal NU Helmy Faishal Zaini, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan pejabat Rais Aam KH Miftachul Akhyar.
“Dalam rangka penentuan awal bulan Syawal 1442 H, Tim Rukyatul Hilal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama/Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada hari Selasa tanggal 11 Mei 2021 M/29 Ramadhan 1442 H telah melakukan rukyatul-hilal bil fi’li di beberapa lokasi rukyat yang telah ditentukan dan tidak berhasil melihat Hilal. Dengan demikian umur bulan Ramadhan 1442 H adalah 30 hari (Istikmal),” demikian keterangan surat PBNU
PBNU mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah atau Lebaran 2021. PBNU memohon maaf lahir dan batin.
“Alhamdulillah tanggal 1 Syawal jatuh pada Kamis, 13 Mei 2021. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Mohon maaf lahir dan batin. Allahumma sholli alā Sayyidina Muhammad,” tulis NU. (wwa)