SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy melakukan penyerahan santunan secara simbolis untuk 312 korban GGAPA yang hadir secara daring maupun luring Penyerahan bantuan yang dilaksanakan di ruang Heritage Kemenko PMK ini dihadiri oleh 82 korban yang berdomisili di Provinsi DKI Jakarta Bagi penerima bantuan lainnya yang berada di luar Provinsi DKI Jakarta juga sudah dapat melakukan pencairan santunan di masing-masing bank penyalur yang sudah ditunjuk oleh Kementerian Sosial.
Menko PMK beserta jajaran pemerintah berharap pelaksanaan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua khususnya para korban dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi duka ini. Pemberian santunan kepada korban
GGAPA ini merupakan bentuk kehadiran dan kepedulian pemerintah dalam proses penyelesaian kasus GGAPA. Pemerintah terus berkomitmen untuk memastikan bahwa kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Pemerintah memahami bahwa kesehatan merupakan aspek
penting dalam kehidupan setiap individu dan berjanji akan terus berupaya untuk melindungi derajat kesehatan masyarakat.
Pemerintah sangat prihatin dengan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang cukup banyak menimpa pada anak. Korban GGAPA ini tersebar di 27 Provinsi dengan kasus tertinggi berada di Provinsi DKI Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan melakukan koordinasi Kementerian/Lembaga terkait permasalahan GGAPA agar bisa diselesaikan dengan cepat dan tepat, baik secara pencegahan dan perawatan pada fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit Dalam mendukung pemberian santunan kepada korban.
Kementerian Sosial RI telah menerbitkan Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 185/HUK/2023 tentang Pemberian Santunan Kepada Korban Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal, Pemberian bantuan berupa santunan diberikan
sebesar Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) bagi korban gagal ginjal akut progresif atipikal yang telah meninggal dunia.
Sedangkan korban gagal ginjal akut progresif atipikal yang telah sembuh/ masih menjalani proses pengobatan/rehabilitasi medis diberikan santunan sebesar Rp60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan rincian Rp. 50.000.000,- untuk bantuan dan Rp 10.000.000,- untuk biaya transportasi proses pengobatan/ rehabilitasi medis Semula, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tertanggal 26 September 2023 tercatat jumlah korban GGAPA sebanyak 326 anak, baik yang telah dapat disembuhkan maupun yang telah meninggal dunia. Namun, setelah dilakukan verifikasi dan validasi, terdapat 312 korban yang valid, dengan rincian 218 korban meninggal dunia dan 94 korban sembuh/rawat jalan, sehingga total bantuan yang disalurkan sebesar Rp16.540.000.000,- (enam belas miliar lima ratus empat puluh juta rupiah). Perubahan jumlah ini disebabkan oleh ditemukannya data ganda
dan bukan merupakan korban GGAPA.
(Anton)