SUARAINDONEWS.COM, Lombok, NTB — Kawasan Pantai Kuta dan KEK Mandalika, Lombok, semakin semarak dengan aktivitas pedagang souvenir khas Sasak dan bocah penjual gelang yang lincah menawarkan dagangannya kepada wisatawan. Kehadiran mereka menjadi wajah nyata pariwisata lokal sekaligus penggerak roda ekonomi masyarakat.
“Kalau ada tamu datang, kami senang sekali. Lumayan bisa jualan, apalagi kalau mereka suka beli gelang atau kain tenun,” ujar Siti (12), bocah penjual gelang.
Pedagang tenun, Haji Lalu (45), menambahkan, wisatawan asing banyak mencari kain tenun, sementara turis domestik lebih suka gelang atau tas anyaman. “Ini peluang bagi kami untuk tetap menjaga tradisi,” katanya.
Wisatawan pun mengaku terkesan dengan keramahan warga. “Anak-anaknya sangat ramah, mereka dengan senyum menawarkan gelang. Rasanya belanja di sini lebih berkesan,” ujar Rina (28), wisatawan asal Jakarta.
Mandalika kini tumbuh sebagai destinasi kelas dunia dengan fasilitas modern dan agenda internasional. Namun di balik itu, denyut masyarakat lokal tetap menjadi roh utama yang menjaga keaslian Lombok.
Fenomena ini juga mencerminkan semangat pembangunan di kawasan Indonesia Timur, di mana pengembangan infrastruktur pariwisata disandingkan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Mandalika menjadi contoh bahwa pembangunan tidak hanya menghadirkan wajah baru destinasi, tetapi juga memberi ruang bagi warga lokal untuk maju bersama.
(Anton)




















































