SUARAINDONEWS.COM, Jenewa – Kantor PBB untuk HAM pada Rabu (2/3/2022) mengonfirmasikan sebanyak 227 warga sipil tewas dan 525 yang terluka di Ukraina hingga 1 Maret menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Di Washington, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, serangan Rusia memusnahkan target non-militer, tetapi tidak langsung menuding Moskow sengaja menargetkan warga sipil.
“Kami memantau secara saksama apa yang terjadi di Ukraina saat ini, termasuk apa yang terjadi pada warga sipil. Kami mempertimbangkan itu, kami mendokumentasikannya dan kami ingin memastikan, salah satunya, bahwa ada pertanggungjawaban atas itu (semua),” kata Blinken kepada awak media.
Kantor PBB untuk HAM melalui pernyataan mengatakan, sebagian besar korban disebabkan penggunaan senjata peledak, termasuk penembakan dari artileri berat dan sistem peluncur roket multiple serta serangan udara.
Akibatnya, area terdampak pun meluas. Pihaknya yakin jumlah korban tewas sesungguhnya dalam konflik kedua negara itu “jauh lebih tinggi”, terutama di wilayah kekuasaan pemerintahan, karena laporan di sejumlah area pertempuran sengit tertunda.
Invasi Rusia belum mencapai tujuan Presiden Vladimir Putin yang ingin menggulingkan pemerintahan Ukraina.
Namun, invasi tersebut telah membuat lebih dari 870 ribu orang menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga sekaligus mengguncang ekonomi global saat negara-negara dan perusahaan antre untuk mengisolasi Moskow.
Tiba di Indonesia
sementara itu, Sebanyak 83 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Ukraina tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Kamis (3/3/2022), pukul 17:13 WIB. Mereka dijemput menggunakan pesawat Garuda Indonesia 7730.
Berdasarkan siaran langsung di akun Instagram Imigrasi Soekarno-Hatta, rombongan 83 WNI disambut langsung Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
“Sore ini, Menlu Retno menyambut kedatangan 83 evacuee dari Ukraina, termasuk tiga warga negara asing (WNA) keluarga dari WNI serta empat bayi. Semua dalam keadaan sehat,” tulis Kementerian Luar Negeri lewat akun Twitter resminya.
Ke-83 WNI tersebut dijemput di Rumania setelah sebelumnya dievakuasi dari Ukraina. Dari Bandara Henri Coanda di Bukares, pesawat Garuda Indonesia yang menjemput para WNI sempat melakukan transit di Bandara Muhammad bin Abdul Aziz di Madinah, Arab Saudi.
Setelah itu, pesawat melanjutkan perjalanan ke Bandara Soekarno-Hatta. Ke-83 WNI tersebut akan melakukan tes kesehatan dan pemeriksaan keimigrasian di terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Pada 24 Februari lalu, Rusia melancarkan serangan ke Ukraina. Itu merupakan buntut atas diabaikannya tuntutan Moskow tentang jaminan keamanan kepada Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Salah satu tuntutan itu adalah tak dirangkulnya Ukraina menjadi anggota dalam aliansi tersebut.
Setelah serangan, beberapa negara memindahkan kedutaan besarnya dari Kiev. Tak sedikit pula negara yang mengimbau dan memerintahkan warganya untuk meninggalkan Ukraina karena potensi pecahnya pertempuran. (wwa)